Industri film Indonesia telah mengalami perjalanan yang menarik sepanjang sejarahnya. Dengan peristiwa-peristiwa penting dan perkembangan terkini, industri film Indonesia terus berevolusi dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi perfilman nasional dan internasional.
Film "Bumi Manusia" adalah adaptasi dari novel berjudul sama karya Pramoedya Ananta Toer. Berikut adalah penjelasan dasar-dasar elemen sinematik dan unsur narasi yang ada dalam film "Bumi Manusia":
-
Unsur Sinematik:
Mise-en-scene:
Mise-en-scne mencakup segala hal yang ada dalam bingkai gambar, termasuk pencahayaan, set, kostum, properti, dan tata rias.
Dalam "Bumi Manusia", mise-en-scene digunakan untuk menciptakan suasana kolonial Hindia Belanda dengan detail yang akurat, termasuk set yang menggambarkan lokasi dan era yang tepat, serta kostum dan tata rias yang sesuai dengan periode waktu tersebut.
Sinematografi:
Sinematografi mencakup teknik pengambilan gambar, komposisi visual, pencahayaan, dan penggunaan lensa.
Dalam film ini, sinematografi digunakan untuk menceritakan kisah dengan visual yang kuat. Penggunaan cahaya dan bayangan yang dramatis, pengambilan gambar yang indah, serta komposisi yang memperkuat suasana dan emosi.
Editing: