Suasana saat itu ramai semua meja terisi penuh karena bertepatan dengan jam makan siang. Namun, ramainya pengunjung masih terlihat teratur dan kondusif karena pelayan yang cepat tanggap melayani serta mengarahkan. Riuh ramai suara para pengunjung yang mengobrol dan suara aktivitas dapur yang terdengar mewarnai suasana restoran, ditambah suara lagu samar-samar terdengar dari speaker di tiap sudut ruangan.
Sekitar lima belas menit kami menunggu, pesanan pertama datang, yaitu dua nasi putih. Disusul dua porsi sate ayam merah datang sekitar empat menit kemudian. Selama kami menunggu pesanan lengkap, pelayan bolak-balik menghampiri meja kami untuk memastikan kelengkapan pesanan kami.
Satu porsi sate ayam merah berisi lima tusuk sate. Sementara satu tusuk satenya mengandung daging ayam dengan potongan yang besar-besar dan kulit ayam yang juicy.
Tiba lah di moment of truth dari rasa Sate Ratu yang hits ini. Gigitan pertama langsung disambut oleh daging ayam yang sangat empuk dan rasanya pedas manis seperti namanya Sate Ayam Merah. Namun, rasa pedasnya masih pada batas wajar yang bisa dinikmati lidah. Bagi saya, satu porsi sate ayam merah ditambah nasi putih sudah cukup mengenyangkan perut yang sebelumnya kelaparan.
Setelah lidah dimanjakan oleh kenikmatan sate ayam merah, kami pun menuju ke kasir untuk membayar. Sampai di kasir, terdapat banyak foto, para pengunjung mancanegara yang berasal dari 85 negara, dipajang di satu tembok full.
Kami membanderol harga Rp72.000 untuk dua porsi sate ayam merah dan dua nasi putih. Tenang saja, metode pembayaran di Sate Ratu dapat dilakukan melalui dua cara, tunai dan cashless baik e-money maupun debit. Saat kami melakukan pembayaran, kami juga mengajak ngobrol staf kasirnya. Kami bertanya-tanya tentang apa yang membuat Sate Ratu spesial dan viral.
Kami juga bertanya gimana, sih cara pembuatan sate ayam merah yang kita pesan. Lalu Staf kasirnya menjelaskan dengan ramah,
Sate ayam merah dibuat dengan potongan daging ayam dari bagian yang spesifik, dipotong besar-besar, direndam dengan bumbu khas Sate Ratu dan dibakar tanpa menyentuh besi panggangan, menghasilkan sate yang lembut, juicy, dan bercita rasa tinggi.
Rasanya ingin mengulik lebih dalam tentang keunikan Sate Ratu ini, tetapi tidak sadar ternyata antrian di belakang kami sudah mengular.