Mohon tunggu...
dr.Maria Alfiani Kusnowati
dr.Maria Alfiani Kusnowati Mohon Tunggu... Dokter - Dokter/Health Educator

Dokter/Health Educator

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mpox Kembali Mengancam : Apa yang Perlu Kita Ketahui di Tahun 2024?

24 Agustus 2024   19:00 Diperbarui: 24 Agustus 2024   19:10 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://dokterensiklopedia.com/cacar-monyet-ancaman-baru-di-era-globalisasi/

Mpox, sebelumnya dikenal sebagai monkeypox, masih menjadi ancaman kesehatan global yang signifikan di tahun 2024. Dengan penyebaran strain baru virus yang semakin cepat, terutama di Afrika, WHO telah mengeluarkan peringatan darurat kesehatan publik. Berikut penjelasan mengenai kondisi terkini dari wabah Mpox dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah penyebarannya.

Apa Itu Mpox?

Mpox adalah penyakit virus yang dapat menular antar manusia melalui kontak langsung, terutama melalui sentuhan dengan lesi kulit atau benda-benda yang telah terkontaminasi oleh orang yang terinfeksi. Penyakit ini pertama kali ditemukan pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo dan endemik di wilayah Afrika Tengah dan Barat

Gejala Mpox meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening, dan munculnya ruam yang bisa berubah menjadi lepuhan berisi cairan. Ruam ini biasanya muncul di wajah, tangan, kaki, dan area genital

Penyebaran Mpox di Tahun 2024

Pada Agustus 2024, WHO kembali menetapkan Mpox sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat Internasional (PHEIC) setelah melihat penyebaran cepat strain baru virus, terutama di Republik Demokratik Kongo. Strain baru ini, dikenal sebagai clade Ib, terdeteksi menyebar melalui jaringan seksual dan juga telah menyebar ke negara-negara tetangga di Afrika

Penyebaran Mpox tidak hanya terbatas pada kontak langsung antar manusia. Virus ini juga dapat menyebar melalui benda-benda seperti pakaian, handuk, dan permukaan yang telah disentuh oleh orang yang terinfeksi. Selain itu, virus juga dapat menular dari ibu ke janin selama kehamilan, atau dari hewan ke manusia melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi

Gejala Mpox: Apa yang Perlu Anda Ketahui?

Gejala Mpox biasanya berkembang dalam satu hingga dua minggu setelah terpapar virus. Gejala awal menyerupai gejala penyakit flu, dan kemudian diikuti oleh munculnya ruam yang khas. Berikut adalah gejala utama yang perlu diwaspadai:

  1. Demam: Biasanya menjadi gejala pertama dan dapat diikuti oleh gejala mirip flu lainnya.
  2. Sakit Kepala dan Nyeri Otot: Ini sering disertai dengan kelelahan dan malaise umum.
  3. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening: Ini adalah salah satu ciri khas yang membedakan Mpox dari penyakit virus lainnya seperti cacar air atau campak.
  4. Ruam: Ruam biasanya muncul beberapa hari setelah gejala awal dan sering dimulai di wajah sebelum menyebar ke bagian tubuh lainnya, termasuk telapak tangan dan telapak kaki. Ruam ini berkembang dari bintik-bintik merah menjadi lepuhan berisi cairan dan kemudian menjadi keropeng. Dalam beberapa kasus, ruam dapat menjadi sangat menyakitkan atau menyebabkan gatal yang intens(,).

Gejala-gejala ini biasanya berlangsung selama dua hingga empat minggu. Namun, pada beberapa orang, penyakit ini bisa menjadi lebih parah dan memerlukan perawatan lebih lanjut.

Risiko dan Komplikasi

Sebagian besar orang yang terinfeksi Mpox sembuh dengan sendirinya tanpa memerlukan perawatan medis intensif. Namun, ada beberapa kelompok yang berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi serius:

  1. Kelompok Rentan: Anak-anak, ibu hamil, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah (misalnya, mereka yang memiliki HIV stadium lanjut atau kondisi imunodefisiensi lainnya) lebih rentan terhadap bentuk penyakit yang lebih parah.

  2. Infeksi Sekunder: Luka yang disebabkan oleh Mpox dapat terinfeksi oleh bakteri, yang menyebabkan komplikasi lebih lanjut seperti sepsis atau infeksi kulit berat.

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Healthy Selengkapnya
    Lihat Healthy Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun