Mohon tunggu...
Maria Alexandra
Maria Alexandra Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya merupakan seorang mahasiswa aktif semester IV (empat) di Universitas Kristen Indonesia peminatan Public Relation. Saya senang mempelajari hal-hal baru. Sejak di bangku SD saya sudah aktif mengikuti rangkaian kegiatan internal di sekolah dan juga kegiatan Eksternal.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kemampuan Literasi Sebagai Aktivitas Utama Public Relation dalam Menulis Press Release

16 Juni 2024   23:45 Diperbarui: 16 Juni 2024   23:49 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


Literasi merupakan kegiatan yang dimana setiap individu mengembangkan ilmu pengetahuannya dan keterampilannya terhadap suatu hal dengan mulai membaca serta menulis sebuah informasi yang nantinya akan melatih diri kita untuk mampu memecahkan sebuah masalah. Tidak hanya itu, kita juga akan mendapatkan pengalaman baru terhadap suatu hal. Semakin sering kita melakukan aktivitas literasi, semakin mudah kita untuk mengolah informasi yang kita dapatkan juga. Dengan literasi, waktu yang kita habiskan jauh lebih bermanfaat dibandingkan kita terlalu sibuk menggunakan social media yang nantinya hanya akan membawa pengaruh buruk terhadap diri kita sendiri

Dalam meningkatkan citra sebuah perusahaan, kita sadar bahwa seorang public relation memiliki tanggungjawab yang cukup besar. Mereka harus mampu memiliki pandangan yang terbuka terhadap masalah yang terjadi di sekitar lingkungan pekerjaannya. Karena seorang PR harus tepat menentukan dan mengambil langkah terbaik dalam menyelesaikan masalah yang terjadi. Salah satu masalah yang cukup sering terjadi adalah munculnya sebuah isu yang bisa dikemudian hari menjadi sebuah krisis yang dapat menjatuhkan reputasi perusahaan.

Saat inilah seorang PR harus cepat tanggap dalam mengatasi isu yang diharapkan tidak menjadi ancaman bagi sebuah perusahaan. Press release yang merupakan sebuah aktivitas untuk memberikan informasi penting tentang perusahaan yang akan disampaikan kepada public tertentu. Press release tentunya harus memuat informasi yang penting dan mudah dipahami sehingga bisa menjangakau ke public yang dituju. Pesan- pesan yang disampaikan harus bisa mempengaruhi pandangan public terhadap perusahaan.

Di semester empat ini menjadi pengalaman pertama kami mahasiswa/i untuk praktik menulis press release secara langsung dikelas dengan tulis tangan. Sangat menyenangkan tentunya, biasanya kami lebih sering menggunakan laptop dalam mengerjakan tugas, tetapi dalam praktik press release dengan tulis tangan diharapkan kami menjadi terbiasa menulis cantik, mampu mengenal lebih banyak kosa kata, dan menuangkan ide kalimat kreatif kita dalam tulisan secara langsung. Press release yang ditulis terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya general news press release, rebranding press release, event press release, dan sebagainya.

Saat penulisan press release kemarin, mahasiswa dibagi menjadi dua bagian topik yang berbeda yaitu nomor urut ganjil dan nomor urut genap. Press release yang dibuat adalah jenis press release untuk membantah sebuah isu di suatu perusahaan. Dosen kami, Ka Marshelia Gloria Narida, SS, MA memberikan kesempatan kepada kami untuk berkreasi dan berfikir kritis bagaimana cara mengatasi isu yang terjadi pada topik press release yang diberikan.

Setelah selesai menulis press release dan diberi nilai oleh dosen, saya menyadari bahwa yang menjadi halangan saya selama menulis press release adalah kurangnya pengetahuan dan kemampuan saya terhadap penggunaan kosa kata yang tepat. Sehingga kalimat yang saya gunakan masih membuat ambigu dan kurang mudah dipahami. Dan ada kata yang seharusnya tidak saya gunakan, malah saya gunakan. Karena pada dasarnya kemampuan menulis harus diiringi dengan membaca, semakin sering kita membaca akan semakin meningkat daya ingat dan pengetahuan kita terhadap kata dan kalimat-kalimat baru yang bisa kita terapkan dalam penulisan press release.

Melihat bagaimana rendahnya minat baca oleh masyarakat khususnya generasi z saat ini, kita bisa menyimpulkan bahwa kemajuan teknologi menjadi salah satu penyebab masyarakat lebih memilih untuk aktif berperan di media sosial saja. Sebenarnya tidak menjadi kesalahan fatal bagi masyarakat memanfaatkan kecanggihan teknologi saat ini dalam kehidupan sehar-hari bahkan bisa menjadi sumber pendapatan orang-orang saat ini. Namun yang sangat disayangkan adalah masyarakat tidak bisa mengontrol waktu penggunaan gadget dengan baik, bahkan masih banyak yang menyalahgunakan sosial media. Sehingga yang terjadi adalah budaya literasi waktu demi waktu semakin ditinggalkan.
Pemerintah turut mengambil peran untuk mendukung kemajuan literasi di Indonesia salah satunya dengan menyediakan 2,9 Juta uku untuk Daerah 3T di NTT dan NTB pada 13 Juli 2022 lalu. Tidak hanya itu, kita bisa menemukan beberaa taman literasi dan perpustakaan umum yang didirikan dengan tujuan menjadi tempat nyaman bagi masyarakat yang gemar sekali menghabiskan waktu untuk membaca dan mencari pengetahuan di tempat umum. Namun kembali lagi, minat baca harus tumbuh dari dalam diri individu masing-masing. Lalu bagimana langkah-langkah yang bisa kita lakukan untuk memulai aktifitas literasi? langkah pertama kita harus memiliki tujuan serta motivasi apa yang akan memacu kita untuk menyukai kegiatan membaca dan menulis. Langkah kedua adalah tentukan waktu terbaik kapan untuk kita melakukan aktivitas literasi. Langkah ketiga yaitu cari dan tentukan tempat ternyaman dan bersama siapa kita lebih menikmati aktivitas literasi. Memang kegiatan literasi ini tidak mudah dilakukan dalam waktu singkat, namun tidak ada salahnya mulai dari saat ini kita mau dan tertarik untuk meluangkan waktu meningkatkan kemampuan literasi kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun