4. Praktisi jurnalisme harus menjaga independensi terhadap sumber berita
5. Jurnalisme harus menjadi pemantau kekuasaan
6. Jurnalisme harus menyediakan forum kritik dan komentar publik
7. Jurnalisme harus berupaya keras untuk membuat hal yang penting menarik dan relevan
8. Jurnalisme harus menyiarkan berita komprehensif dan proporsional
9. Praktisi jurnalisme itu memiliki kewajiban utama terhadap suara hatinya
Selain kesembilan elemen dasar ini, produk jurnalistik juga harus mengikuti beberarapa kode etik lain. Kode etik lain diantaranya adalah Kode Etik Jurnalistik (KEJI), Kode Etik Wartawan Indonesia. Selain kode etik dari sisi profesi, pengaplikasian jurnalistik pada media online juga harus berdasarkan undang-undang yang berlaku, yaitu UU No 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik.
Media sosial, portal media online pada kenyataannya sekarang ini bukan milik profesional jurnalis dan media saja. Faktanya media sosial kini juga milik warga biasa. Internet membuka jalan bagi semua orang menulis, membagi, berita, menjadi pewarta informasi secara tidak langsung.
Internet mengubah cara kerja jurnalis secara dramatis. Sebanyak 40 % of U.S jurnalis Amerika Serikat mengatakan bahwa kini sosial media sangat penting bagi pekerjaan mereka. Secara reguler 53,8% menggunakan microblogs seperti twitter untuk mengumpulkan berita. Selain itu mereka menggunakan blog wartawan lain (23,6%), Wikipedia (22,2%), situs audio visual (20,2%), situs profesional (10,6%), dan blog warga (7,1%) (Nasution, 2015: 169).
Kerja jurnalis masa kini tidak hanya dituntut melaporkan, jurnalisme online menuntut jurnalis untuk multitasking. Masalah penting yang dihadapi jurnalis saat ini ; menurunnya keuntungan (20,4%); ancaman terhadap profesi dari media online (11,4%); pengurangan pekerjaan dan perampingan (11,3%); pengurangan pekerjaan dan perampingan (11,3%); kebutuhan akan model bisnis dan struktur pendanaan baru (10,8%); hasty reporting (9.9%) (Nasution, 2015: 168).
Jurnalisme online memberika tantangan baru bagi profesional jurnalis. Tidak hanya sekedar mengejar pembagian informasi yang cepat. Konten isi berita yang langsung pada inti pemberitaan yang lebih dibutuhkan. Dalam lingkaran Shoemaker rutinitas media dan kerja jurnalis dipengaruhi oleh ideologi media, ekstra media, rutinitas media, organisasi, dan individu itu sendiri. perkembangan teknologi dan tuntutat atas kerja jurnalis ini berada dalam lingkaran tersebut sehingga mempengaruhi bagaimana jurnalis bekerja. Ketika masyarakat bahkan perusahaan media tempat ia bekerja kini menuntut berita yang selalu update, maka jurnalis harus mampu menghasilkan berita baru terus menerus. Sayangnya jurnalisme online mempengaruhi isi berita tersebut.