Mohon tunggu...
Maria Agnes Indah Puspitowaty
Maria Agnes Indah Puspitowaty Mohon Tunggu... Sekretaris - Ex-Sekretaris Gereja Katolik di Yogyakarta

"Aku adalah aku. Aku bukan Dia. Tapi aku mau seperti Dia"

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rinduku di Sela Pasir Putih

1 Februari 2022   15:45 Diperbarui: 1 Februari 2022   15:51 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

RINDUKU DI SELA PASIR PUTIH

Pandangan menerawang jauh menembus jarak
Ingin kuberlabuh di kesunyian alam
Berteman deru ombak dan desiran bayu
Termenung menatap pasir-pasir putih
Nan penuh dengan tapak-tapak kaki telanjang
Di bawah pohon cemara kubersila
Sembari tangan menggenggam butiran pasir
Yang menggunung membentuk istana
Tiba-tiba hati tak kuasa menahan haru
Kenapa kesedihan mesti ada airmata
Pun demikian pula bahagia
Aku ingin mendekapmu rinduku
Namun kutak kuasa menembus waktu
Yang telah lewat
Masihkah bahagia itu akan datang memeluk jiwaku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun