Silaturahmi online tak menghalangi keakraban keluarga
Masa pandemi belum berakhir. Bahkan telah mempertemukan dua kali Ramadhan  dalam satu tahun masa pandemi. Satu hal yang dirindukan saat kita menghadapi lebaran,yakni mudik. Mudik adalah adat kebiasaan bangsa Indonesia yang tidak ditemukan di negara lain di dunia. Mudik menjadi sarana bertemu keluarga besar, bersilahturahmi dengan keluarga, orangtua, kakek, nenek, anak, cucu kumpul beramai-ramai menciptakan suasana yang membahagiakan.
Bagaimana tahun ini? Di saat masa pandemi belum berakhir?
Berbagai cara dilakukan pemerintah baik pusat maupun daerah agar masyarakat tidak melakukan mudik. Sedih ya. Sama. Rasa rindu yang ditahan selam satu tahun akhirnya mesti ditunda lagi. Himbauan demi himbauan gencar dilakukan para kepala daerah. Bahkan ada yang memberikan ancaman karantina bagi yang nekad mudik. Sedemikian susahkah menghimbau masyarakat kita.
Memang tidak dapat dipungkiri bahwa yang namanya adat itu tidak bisa dihilangkan begitu saja. Walau pemerintah menghimbau sedemikian rupa tapi di sisi lain masyarakat tetap mencari cara bagaimana caranya supaya bisa berkumpul keluarga.
Mari kita sadari bahwa menjadi keinginan kita bersama pandemi segera berakhir.Â
Oleh karena itu bersabarlah untuk bisa tatap muka.
Lalu bagaimana solusinya?
Di jaman yang sudah modern sekarang ini, semua serba online. Jarak jauh menjadi dekat. Waktu semakin pendek. Tidak usah  berlama-lama untuk berkabar dengan kerabat nun jauh di sana. Bahkan dengan yang berada di luar negeri pun hanya hitungan detik.
Utamakanlah kepentingan bersama. Terutama kepentingan keluarga kita. Jangan sampai gara-gara mudik lebaran, halal bihalal, seluruh keluarga terisolasi karena positif covid.