Semarang (21/12/2022). Mahasiswa KKN mengolah limbah kulit pisang menjadi sabun cuci piring. Siapa yang menyangka bahwa kulit pisang bisa diolah menjadi sabun cuci piring?
Desa Wisata Lerep merupakan desa dengan hasil alam yang melimpah, salah satunya pisang. Pisang menjadi salah satu hasil bumi yang sering diolah maupun dikonsumsi pribadi.Â
Namun, hal tersebut berakibat banyaknya limbah kulit pisang yang terbuang percuma. Di samping itu, limbah kulit pisang sangat berpotensi untuk diolah kembali menjadi produk yang lebih bermanfaat. Kulit pisang mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin dan tannin yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri.
Mahasiswa KKN Undip memanfaatkan permasalahan tersebut untuk membuat program sosialisasi pembuatan sabun cuci piring dari limbah kulit pisang di Desa Lerep. Adapun cara pembuatannya yaitu kulit pisang dihaluskan dengan blender lalu disaring airnya. Setelah itu air, texapon, EDTA, jeruk nipis, garam, pewarna, serta air kulit pisang dicampur hingga rata. Selanjutnya sabun cuci piring didiamkan satu malam untuk menghilangkan busanya. Setelah busa hilang, maka sabun dituang ke dalam botol dan siap digunakan.
Kegiatan sosialisasi dilaksanakan dengan demo pembuatan sabun cuci piring dengan peserta dari Kelompok Wanita Tani (KWT) dan Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Desa Lerep (11/12/2022). Mahasiswa KKN juga menyerahkan booklet dan video tutorial untuk membantu warga memahami pembuatan sabun. Harapannya warga Desa Lerep dapat menyadari potensi limbah kulit pisang untuk diolah kembali.
Penulis: Maria Asel
DPL: Dr. Fuad Muhammad, S.Si, M.Si
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H