Mohon tunggu...
Maria Santati
Maria Santati Mohon Tunggu... -

Japanese teacher

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Bu, Pak, Kuliah Apa, ya?"

27 November 2012   03:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:37 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Begitulah pertanyaan para siswa kelas 12. Hanya dalam hitungan beberapa bulan mereka akan meninggalkan bangku sekolah. Selanjutnya adalah dunia orang muda yang tak kalah menariknya: kuliah.

Suatu Minggu yang dihias gerimis di kota Jogjakarta, saya bertemu seorang dosen sekaligus ibu dari anak remaja putrinya. Ia bercerita bahwa ia sedang mengarahkan anaknya kuliah jurusan akuntasi. "Tapi, Ma, besok aku ingin punya usaha sendiri," hindar anaknya pada usul sang mama.Temanku ini mencoba  menawar , "Boleh, mama setuju sekali, tapi sebelum itu kuliah akuntasi dulu ya."

Aku menjadi penasaran apa yang membuat temanku ini 'ngotot' memilihkan bidang studi itu untuk si bungsunya. Ia pun berargumen. Dalam ilmu Akuntasi, seseorang akan belajar ketelitian, menggunakan rumus hitungan yang rumit, yang memaksa anak bekerja keras, teliti, dan tuntas. Lebih dari itu, lanjutnya, dalam sekian semester seseorang mempelajari Akuntasi, tanpa sadar akan terbentuk sikap-sikap dasar yang berguna bagi pembentukan karakternya. Bagaimana tidak, Akuntasi menutup cemua celah seseorang berbuat curang, tak adil, tidak jujur.

Wow! Ini argumen yang mengejutkan saya. Tak puas sampai di situ, aku pun bertanya, bukankah jurusan Hukum juga sangat berguna? Hampir semua bidang pekerjaan membutuhkan ahli hukum di jaman sekarang ini. Katanya, memang, tetapi bersamaan dengan itu ia juga belajar mencari celah kelemahan peraturan dan undang-undang tertentu untuk menguntungkan dirinya dan lingkungan terdekatnya. Seseorang yang bertahun-tahun berada dalam lingkungan seperti itu, akan menghasilkan kepribadian yang lemah, dan egois.

Berhari kemudian saya masih terganggu dengan argumen teman saya ini. Tetapi saya pikir, benar, ada baiknya mengkaji cermat bidang studi yang akan dipilih anak-anak dan para siswa kita. Selama 8 - 12 semester mereka akan mendalami sebuah ilmu yang diharapkan bukan saja menambah pengetahuan, tetapi juga secara perlahan namun pasti, membentuk pola kepribadian yang positif bagi mereka. Melalui ilmu itu mereka akan memperluas wawasan, melakukan penelitian, mengkritisi, dan menganalisi apa yang sebenarnya terjadi. Dan selama proses sekian tahun itu, melalui jurusan yang dipilih, mereka akan mengoptimalkan perkembangan dirinya menjadi manusia muda yang tangguh sekaligus peduli pada kesejahteraan orang lain. Dengan kata lain, ilmu akan mendapatkan faedahnya bila manusia  merapatkan jarak pengetahuan dengan hatinya. Ia akan 'berbuat' bagi sesamanya tidak cukup dengan kepandaian kognisi tetapi dibarengi hati yang lembut, berempati.

(Saya mengingat lagi, ketika ibu 'memaksa' saya masuk Fakultas Ilmu Budaya. Ia melihat potensi dan masa depan saya. Hari ini Anda dapat 'membaca' saya melalui tulisan ini. Menulis adalah salah satu keuntungan yang didapat dari gemblengan 8 semester yang tak ringan. Dengan menulis, saya dapat menuangkan gagasan cemerlang, mengkritisi apa yang terjadi di sekitar saya, dengan arif, santun, dan berpengaruh.)

Terakhir, jurusan apapun, satu hal yang kita inginkan adalah anak-anak, para siswa kita, tak terjebak dalam gaya dan prinsip hidup yang menguntungkan dirinya sendiri. Justru melalui ilmu pengetahuan yang mereka dalami, mereka mampu menjadi manusia bagi yang lain.

Musim penghujan, 27 November, 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun