Tahu kah kalian dengan istilah "pria tulang lunak" yang sedang menjadi pusat perhatian banyak orang belakangan ini? Menurut beberapa sumber, "pria tulang lunak" adalah sebutan bagi para laki-laki yang melambai. Istilah ini bukan hanya dibuat begitu saja, tetapi umumnya laki-laki gemulai memiliki postur tubuh dan cara jalan yang berbeda dari laki-laki pada umumnya. Biasanya laki-laki gemulai bersikap lembut, seakan-akan ia tidak memiliki tulang. Maka dari itu, munculah istilah "pria tulang lunak".
"Kok bisa ada laki-laki yang gemulai?" Pertanyaan yang sangat sering ditanyakan oleh banyak orang. Ada banyak faktor yang memicu munculnya laki-laki gemulai di dunia. Baik secara biologi maupun secara psikologi. Mari kita kupas hal ini dari segi biologi terlebih dahulu. Faktor genetika. Salah satu faktor yang cukup masuk akal dalam hal ini. Kadang faktor genetika akan menjadi salah satu faktor terbesar untuk keluarga-keluarganya. Namun menurut salah satu psikolog, hanya sekitar 20 persen anak laki-laki yang terdampak hal ini akibat dari genetik. Dimana adanya perbedaan hormon antara pria tulang lunak ini dengan pria pada umumnya. Biasanya anak laki-laki yang memiliki postur tubuh gemulai memiliki hormon Y (hormon wanita) yang lebih banyak dibanding dengan hormon X (hormon pria).
"Jika faktor genetik hanya sekitar 20 persen. Lalu, apa sebenarnya faktor terbesar dari hal ini?" Pasti kalian menanyakan hal ini bukan dalam hati? Nah, sekarang mari kita bahas dari segi psikologi. Menutut psikolog yang sama, Elly Risman. Faktor terbesar meningkatnya hal ini secara tiba-tiba adalah dari faktor lingkungan. "Sekitar 80 persen anak laki-laki mengalaminya akibat dampak dari lingkungan."
Hal seperti ini sebenarnya bukan hal yang baru-baru terjadi belakangan ini. Beberapa tahun yang lalu sempat terdengar kasus seperti ini juga. Namun apa yang membuat hal ini tiba-tiba menjadi sangat hot dan naik daun belakangan ini? Jawaban dari pertanyaan ini ada di paragraf sebelum ini. Yaitu lingkungan. Semakin ke sini, semakin banyak juga orang yang terbuka. Hal-hal seperti ini bukan lagi hal yang tabu untuk dunia ini sekarang. Maka dari itu, akhirnya banyak orang yang berani untuk "membuka diri" mereka.
"Jadi, apakah pria tulang lunak itu normal?" Kalau menurut saya hal ini bukanlah suatu hal yang dapat dinormalisasikan. Dalam artian jika seorang laki-laki berubah menjadi gemulai hanya karena faktor lingkungan, jujur saya sangat tidak setuju. Kita semua telah diciptakan sebaik dan seindah mungkin, maka dari itu seharusnya kita juga harus bisa menjaganya. Namun jika memang faktor dari genetika atau hormon, apa yang bisa kita lakukan? Intinya, kita semua harus bersyukur dengan apa yang kita punya sekarang dan kita juga harus bisa menghormati satu dan yang lain.
Sumber:Â
2. https://m.republika.co.id/amp/mfb47d
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H