Baik sekolah offline ataupun sekolah online pasti identik dengan yang namanya tugas. Bahkan ada yang sampai bilang kalau tugas adalah makanan tiap hari bagi kami seorang pelajar. Ya, memang benar adanya.
Tapi tugas ini datang bukan untuk menjadi beban bagi hidup kita. Pola pikir kita terhadap tugas jangan sampai salah ya. Jangan kita berpikir "yah tugas banyak banget sih, bikin beban hidup gua tambah tau gak!"
Itu adalah pola pikir yang salah. Mengeluh karena tugas banyak boleh-boleh saja. Tapi jangan kebablasan. Dari pada setiap jam kita hanya mengeluh, diam saja melihat tugas yang semakin menumpuk dan kita hanya bengong sambil berpikir "kapan tugasnya akan selesai?"
Kalau mau selesai ya dikerjakan. Perlahan sambil dicicil, nanti ga bakalan kerasa semuanya udah beres. Tapi ketika kita mengerjakan tugas, haruslah disertai dengan hati yang bahagia. Jangan karena adanya paksaan.
Kemudian kesalahan yang kedua adalah tentang pengerjaan tugas. Di saat pandemi seperti ini ada beberapa anak yang masih belum mengerti materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Alhasil ketika tugas datang, mereka langsung kebingungan.
Akhirnya mereka mencari akal supaya tugasnya ini bisa selesai. Mereka menghubungi anak yang terlihat lebih cerdas lalu meminta bantuan dari anak cerdas itu.
Namun, kebanyakan pertanyaan mereka salah. Sering kali bertanya dengan kalimat seperti ini,
"Eh tugas matematika kamu udah belum?"
"Aku ga paham sama materinya"
"Boleh share jawaban kamu ga?"
Ini sangat-sangat salah ya teman-teman. Kalau pertanyaannya seperti ini, kemungkinan besar anak yang kamu minta bantuan akan menolak kamu. Dia tidak akan mau menolong kamu. Tapi bukan berarti dia tidak mau berbuat kebaikan ya. Tapi coba dipikir lagi, siapa sih yang rela menyerahkan hasil usaha kerasnya untuk dinikmati orang lain.