Sebelum melakukan audit, auditor harus mengembangkan pemahaman mendalam mengenai lingkungan kerja dan memperoleh pengetahuan operasional yang akurat sehubungan dengan proses pertambangan yang berlangsung.Â
Dengan cara ini, auditor akan dapat menguji, menilai secara obyektif, dan menemukan kelemahan dalam data jika coorrelasinya antara situasi riil dengan laporan keuangan yang dibuat tidak sejalan.Â
Pendekatan "seni mimesis" dalam audit laporan keuangan sektor pertambangan non-migas juga dapat membantu auditor untuk mengevaluasi laporan keuangan secara lebih akurat dan konsisten dengan keadaan aktual dunia industri pertambangan.Â
Auditor harus memperoleh pemahaman yang cukup mendalam terkait dengan keseluruhan struktur dan operasi industri pertambangan, serta memastikan kepatuhan perusahaan-perusahaan pertambangan terhadap berbagai peraturan yang sesuai.Â
Dengan begitu, auditor dapat membantu mempromosikan akuntabilitas di sektor pertambangan yang semakin penting di era globalisasi ini.
Daftar Pustaka:
1. Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. (2019). Buku Panduan Audit Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun 2019. Direktorat Jenderal Organisasi Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan.
2. International Federation of Accountants. (2018). International Standard on Auditing 600: Special Considerations - Audits of Group Financial Statements (Including the Work of Component Auditors).
3. American Institute of Certified Public Accountants. (2020). Auditing and Accounting Guide: Mining Capitalizations, Explorations, Developments and Operations.
4. Deegan, C. (2013). Financial accounting theory. Australia: McGraw-Hill Australia.
5. Kusrini, E., & Natalia, I. (2015). Metodologi Penelitian. Yogya: Graha Ilmu.