Salah satu hal yang bisa dijadikan bahan perenungan dan refleksi diri adalah dengan membaca sebuah buku dari Marcus Aurelius mengenai Buku Meditasi.
Buku ini buat perenungan hidup dan bagaimana kita memahami diri dan prinsip stoic yang dianutnya.
Sebagai manusia, tiap tiap diri kita akan dihadapkan pada berbagai macam persoalan, perjuangan, dan tantangan dalam menjalani hidup. Ada hal-hal yang membuat kita lelah atau rasanya ingin menyerah dan tidak tahu harus berbuat aoa. Kita punya harapan namun tidak berjalan sesuai dengan rencana.
Bahkan di antara kita mungkin saat ini ada yang sedang kehilangan semangat menjalani hidup. kalau bagi pekerja sudahnya mendapat pekerjaan, sudah melamar kesana kemari dan juga sudah berusaha latihan dan punya keinginan atau ekspektasi pada hidup tahun ini harus kerja, harus punya ini dan itu namun semuanya tidak mampu kita kontrol.
Bagian pembuka buku  Meditations: Seringkali kita merasa tidak bersemangat bangun pada pagi hari karena merasa tak ada gunanya menjalani hidup. Padahal di alam semesta ini, masing-masing dari kita punya peran sendiri.
Kita hidup menjalani dan mendapati hidup yang tenang dan bahagia dengan belajar fokus kepada hal-hal yang bisa kita dapat kendalikan saja. Lebih dari itu, Marcus mengajarkan kita tentang kebaikan dan senantiasa berbuat baik. Bukan hanya berbuat baik kepada orang lain, tapi juga kepada diri sendiri.
Di bukunya Dari Markus menulis aku belajar bagaimana caranya mengelola diriku sendiri, dan untuk tidak tergoyahkan oleh hal remeh apapun, serta untuk terus penuh semangat dalam berbagai situasi; termasuk juga saat menderita sakit; dan untuk membangun karakter moral yang seimbang, bersikap lembut namun tetap bermartabat, serta untuk melakukan apapun yang ditugaskan kepadaku tanpa berkeluh kesah." (hlm 24)
Walaupun telah ditulis hampir berabad tahun yang lalu, karya Kaisar Romawi, Marcus Aurelius ini, masih sangat relevan bagi kehidupan sekarang yang penuh tekanan hidup.
Ajaran-ajarannya mengandung unsur mindfulness, mengajak untuk fokus pada yang kita lakukan saat ini, move on dari masa lalu, sekaligus melepaskan beban-beban kekhawatiran akan masa depan. Memotivasi kita untuk berhenti overthinking, terlalu banyak memikirkan pendapat orang, dan mulai melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar.
Dengan Meditasi, Marcus meyakinkan kita, "Kamu memiliki kemampuan untuk hidup bebas tanpa tekanan dan dengan rasa damai dalam pikiranmu, bahkan jika semua orang di seluruh dunia berteriak melawan diri kita dan kamu tidak punya teman.
Ada banyak hal tentang kehidupan dan kebajikan, serta menjaga pikiran kita agar tetap berada dalam pikiran sadar, nalar dan nurani, sehingga kita tidak kehilangan diri sendiri.
mengajak untuk fokus pada yang kita lakukan saat ini, move on dari masa lalu, sekaligus melepaskan beban-beban kekhawatiran akan masa depan. Memotivasi kita untuk berhenti overthinking, terlalu banyak memikirkan pendapat orang lain, dan mulai melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar.