Mohon tunggu...
Maria Dwi Novra Sulistia
Maria Dwi Novra Sulistia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mempunyai hobi yang banyak, hobi saya yaitu menari, make up, masak, bernyanyi, bermain volly dan zumba/senam. Semoga hobi saya ini bisa berkembang seiring waktu agar bermanfaat di masa yang akan datang.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Tari Tantulo Dayak Siang adalah warisan tari Kalimantan Tengah

10 Oktober 2024   20:24 Diperbarui: 10 Oktober 2024   20:42 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dosen Pengampu : Cahyo Wahyu Dermawan, S.Pd., M.Pd.

Seni Tari merupakan gerakan badan yang memiliki aura keindahan karena di setiap gerakan nya mulai dari kepala, tangan, badan hingga ke kaki memiliki makna tersendiri salah satu contoh nya adalah Tari Tantulo yang berasal dari Kalimantan Tengah.  Tari Tantulo adalah tarian yang unik dengan gerakan tepuk tangan dan di acungkan dua jari telunjuk ke atas, yang memiliki makna yaitu kegembiraan dengan ucapan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala berkat-Nya yang memberi kehidupan pada masyarakat suku Dayak. Tari Tantulo ini biasanya di pakai dalam menyambut tamu yang datang dengan di iringi alat musik tradisional seperti kenong.

Tari Tantulo merupakan tarian khas Kabupaten Murung Raya yang berasal dari Suku Dayak Siang, tarian ini merupakan salah satu warisan tarian Kalimantan Tengah . Tari Tantulo ini sendiri di ciptakan oleh Tatu(kakek) KARANG AMBONG, beliau merupakan Kepala Desa pertama di Desa Sungai Lunuk, Kec. Tanah Siang, Kab. Murung Raya, Provinsi Kalimantan Tengah. Dahulu, Tatu(Kakek) Karang Ambong suka menari dengan gerakan tepuk tangan dan acungkan dua jari telunjuk ke atas pada saat acara ucapan syukur Dayak Siang sehingga tarian ini di lestarikan sampai sekarang sebagai warisan Tari Kalimantan Tengah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun