Pelabuhan Kijing di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat memiliki dampak besar terhadap perekonomian dan pembangunan Kalimantan Barat Pelabuhan ini menjadi simpul kemajuan ekonomi Kalbar dan memperkuat konektivitas antarpulau, sekaligus mendekatkan cita-cita Indonesia menjadi poros maritim dunia. Pelabuhan Kijing juga menjadi gerbang utama ekspor dan impor barang dari dan ke Kalimantan Pembangunan Terminal Kijing yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut meliputi terminal peti kemas di sisi laut seluas 1000 meter x 100 meter, lapangan operasional di sisi darat, serta jalan penghubung sepanjang sekitar 3,5 kilometer Terminal peti kemas yang sedang dibangun ini nantinya mampu menangani bongkar muat peti kemas sebanyak 1,95 juta TEUs. Pelabuhan Kijing juga menjadi pintu ekspor Kalbar dan harus terus dimanfaatkan oleh perusahaan perkebunan karena sejauh ini baru sekitar 10 persen ekspor CPO dari pelabuhan berstandar internasional tersebut dari total produksi sawit di Kalbar. Pelabuhan Kijing juga diproyeksikan untuk menggantikan Pelabuhan Dwikora, Pontianak yang sudah mencapai batas kapasitas maksimum dan memiliki keterbatasan lahan untuk pengembangan Pelabuhaan. Dengan beroperasinya Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak, diharapkan dapat memperkuat positioning Pelindo pasca merger untuk mendukung pertumbuhan dan hilirisasi industri berbasis CPO dan bauksit. Pelabuhan Kijing diharapkan dapat memberikan multiplier effect dan menciptakan pembangunan masyarakat yang dapat meningkatkan perekonomian daerah dan nasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H