Mohon tunggu...
Maria Angraeni
Maria Angraeni Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa S3 Ilmu Pendidikan Bahasa (Inggris) Universitas Negeri Semarang

Seorang guru sekolah dasar, pemerhati perkembangan anak, teknik pengajaran, dan manajemen kelas.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

A Review: From the Theory of Meaning to Inferentialism

14 Januari 2024   13:15 Diperbarui: 14 Januari 2024   14:08 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
John Kalya: Language is a Fickle | thebodyisnotanapology.com via merdeka.com

            Brandom (1994), additionally, has contributed an inferential meaning in language use -- that is, playing a language game in life, speakers should be able to give and ask for reasons. His inferential theory has the potential to evade the objections made. He adds, clarifies, and makes a connection between language meaning and inference in the language games more explicitly.  Inferentialism encompasses all of language uniformly. Language is the defining characteristic of our being - thinking, concept-bearing, rational creatures that abide by the force of sound reasoning.

Reference

Lycan, W. G. (2008). Philosophy of language: A contemporary introduction (2nd edition). Routledge.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun