Mohon tunggu...
Maria Ulda Cala
Maria Ulda Cala Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Undiksha

Semangat semangat semangat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal Kurikulum Prototipe Tahun Ajaran 2022/2023

30 Desember 2021   17:16 Diperbarui: 30 Desember 2021   17:35 15148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kurikulum Prototipe merupakan kurikulum yang disederhanakan sebagai opsi tambahan yang akan diterapkan oleh satuan pendidikan pada tahun ajaran 2022/2023, dimana setiap lembaga pendidikan mempunyai pilihan "apakah akan menggunakan kurikulum 2013, kurikulum darurat (kurikulum 2013 yang disederhanakan) atau kurikulum Prototipe" sebagai opsi bagi semua satuan pendidikan yang sudah disederhanakan. Berdasarkan evaluasi selama masa pemulihan pembelajaran, kebijakan kurikulum nasional akan dikaji ulang pada tahun 2024 nanti dan satuan pendidikan akan diberikan pilihan kurikulum untuk diterapkan di sekolah. Kurikulum prototipe inilah sebagai opsi tambahan bagi satuan pendidikan dalam proses memulihkan pembelajaran selama tahun 2022 sampai tahun 2024. Kurikulum prototipe dapat mendorong pembelajaran sesuai dengan kemampuan siswa, dan juga dapat memberi ruang yang lebih luas pada perkembangan karakter serta kompetensi dasar.

Munculnya kurikulum prototipe ini riset menunjukan kondisi pandemi yang menimbulkan hilangnya pembelajaran (learning loss) literasi dan numerasi yang signifikan, dimana sebelum pandemi kemajuan belajar selama satu tahun sebesar 129 poin untuk literasi dan 78 poin untuk numerasi, setelah pandemi, kemajuan belajar berkurang secara signifikan, serta kritik terhadap kurikulum 2013. Hal ini bisa dilihat yakni salah satunya pada mata pelajaran informatika yang pada awalnya bersifat mata pelajaran pilihan di kurikulum 2013, dan menjadi wajib pada kurikulum baru akan diterapkan mulai dari SMP, sebab kompetensi teknologi adalah kompetensi yang sangat penting dan perlu dimiliki peserta didik saat ini apalagi pada masa pandemi seperti sekarang ini. Beberapa Karakteristik kurikulum prototipe tahun 2022 yakni: pertama, kegiatan pembelajaran dirancang berbasis projek yang bertujuan untuk mengembangkan soft skills serta karakter yang diantaranya iman, takwa, gotong royong, kebhinekaan global, kritis dan kreativitas. Kedua, berfokus pada materi yang esensial dengan demikian waktu untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi tercukupi. Ketiga, fleksibilitas untuk guru dalam melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal serta  melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid atau teach at the right level.

Adapun beberapa perbedaan dari kurikulum2013 dengan kurikulum prototipe untuk level TK sampai pada level SMA antara lain:

  • Level TK; pendekatan dalam pembelajaran yang awalnya berbasis tema di kurikulum 2013 kini berubah menjadi fokus literasi dimana dalam melakukan pembelajaran diambil dari buku yang digemari anak-anak (pada kurikulum prototipe).
  • Level SD; Pada mata pelajaran IPA dan IPS yang awalnya dipisah dalam kurikulum 2013, dirubah dan digabungkan menjadi IPAS atau Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial pada kurikulum 2022 (prototipe), hal ini dilakukan sebagai fondasi sebelum peserta didik beranjak ke jenjang SMP  dan belajar IPA dan IPS secara terpisah.
  • Level SMP;  pada mata pelajaran informatika di kurikulum 2013 bersifat mata pelajaran pilihan, dan menjadi wajib pada kurikulum prototipe.
  • Level SMA; pada kurikulum 2013 peserta didik yang baru masuk memilih jurusan sementara, sementara pada kurikulum prototipe peserta didik mengambil serta menentukan peminatan pada kelas 11, karena itu perlu berkonsultasi dengan guru BK, wali kelas dan juga orang tua.

Pada kurikulum prototipe juga Profil Pelajar Pancasila/PPP serta struktur kurikulumnya menjadi acuan dalam pengembangan Standar Isi dan Standar Proses begitu pula dengan Standar Penilaian, Capaian Pembelajaran (CP), Prinsip Pembelajaran serta Asesmen Pembelajaran. Kurikulum baru ini secara umum struktur kurikulumnya terdiri atas kegiatan intrakurikuler yang berupa pembelajaran tatap muka bersama guru serta kegiatan projek. Setiap sekolah juga akan diberikan keleluasaan dalam mengembangkan kompetensi peserta didiknya hingga program tersebut dapat disesuaikan dengan visi dan misi serta sumber daya yang tersedia pada sekolah tersebut. Jika dilihat pada jumlah jam yang selama ini di tetetapkan pada kurikulum 2013, namun pada Kurikulum prototipe ini tidak menetapkan jumlah jam pelajaran perminggu akan tetapi pada kurikulum ini jumlah jam pelajaran ditetapkan pertahun. Dengan demikian, setiap sekolah mempunyai kemudahan dalam mengatur laksananya kegiatan pembelajaran, karena suatu mata pelajaran tidak dapat diajarkan pada semester ganjil, namun akan dapat diajarkan pada semester genap atau sebaliknya, contohnya mata pelajaran IPS di kelas VII hanya diajarkan pada semester ganjil saja,  sepanjang jam pelajaran per tahunnya terpenuhi maka tidak akan menjadi persoalan serta dapat dibenarkan.

Dalam kurikulum 2013 terdapat KI dan KD yang dimana merupakan kompetensi yang harus dicapai oleh siswa setelah melalui proses pembelajaran, sementara di kurikulum prototipe ini dikenal dengan istilah Capaian Pembelajaran (CP) yaitu rangkaian pengetahuan serta keterampilan dan sikap sebagai suatu kesatuan proses yang berkelanjutan sehingga dapat membangun kompetensi yang utuh. Dengan demikian, asesmen pembelajaran yang dikembangkan oleh guru harus mengacu  pada capaian pembelajaran yang sudah ditetapkan. Pada pelaksanaan yang selama ini hanya dilakukan di SD pada pembelajaran yang dengan pendekatan tematik, pada kurikulum prototipe dibolehkan untuk dilaksanakan pada jenjang pendidikan lainnya. Sehingga pada jenjang SD kelas 4, 5 dan 6 tidak diharuskan untuk menggunakan pendekatan tematik dalam melakukan pembelajaran melainkan menyelenggarakan pembelajaran berbasis mata pelajaran.

Kurikulum prototipe memberikan sekolah keleluasaan dalam menerapkan model pembelajaran kolaboratif untuk masing-masing mata pelajaran juga membuat asesmen lintas mata pelajaran berupa asesmen sumati yang berbentuk proyek atau penilaian berbasis proyek. Pembelajaran berbasis proyek sangat penting dalam mengembangkan karakter karena akan memberi kesempatan untuk belajar melalui pengalaman/experiential learning) serta mengintegrasikan kompetensi ensial yang dibelajar oleh peserta didik dari masing-masing disiplin ilmu. Untuk anak-anak SD dapat melakukan dua kali penilain proyek dalam satu tahun pelajaran, ini bertujuan sebagai penguatan profil pelajar pancasila. Sedangkan untuk mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi yang pada kurikulum 2013 dihilangkan, tapi di kurikulum baru ini dikembalikan dengan nama baru yakni informatika serta diajarkan mulai dari SMP. Untuk sekolah yang belum mempunyai guru informatika dapat diajarkan oleh guru umum, dikarenakan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi telah mempersiapkan buku pelajaran Informatika tersebut serta digunakan dengan mudah dan dipahami oleh pemdidik dan peserta didik. Untuk semua mata pelajaran Kemendikbud Dikti memberikan sejumlah dukungan kepada sekolah seperti menyediakan buku guru, ragam asesmen, modul ajar serta contoh dari pengembangan kurikulum satuan pendidikan agar dapat membantu siswa dalam melakukan pembelajaran.

Kurikulum prototipe ini belum akan dilaksanakan dalam waktu dekat pada seluruh satuan pendidikan, oleh karena itu masih ada waktu untuk pihak sekolah serta seluruh warga sekolah sebelum benar-benar mengimpelementasikan kurikulum tersebut. Untuk tempat belajar secara langsung berkaitan dengan pengimplementasian kurikulum prototipe ini tentunya pada sekolah-sekolah penggerak yang sudah terlebih dahulu menerapkan yakni pada tahun ajaran 2021/2022, yang berguna dalam menyambut era kenormalan yang baru, telah direncanakan agar dapat membentuk kerangka kurikulum yang diterapkan pada tahun 2024 nanti.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun