Mohon tunggu...
Maria Ulpah
Maria Ulpah Mohon Tunggu... Guru - kepala sekolah

HJ.MARIA ULPAH. Biasa dipanggil bu Ulpah, Lahir di Serang 12 -02-1980. Hobi masak. Aktif di dunia literasi sejak tahun 2016 . Bergabung sebagai TIM FASDA Kabupaten Serang pada Gerakan Literasi Sekolah ( GLS ) PROGRAM USAID PRIORITAS BANTEN . Saat ini sebagai Kepala Sekolah di sebuah sekolah dasar sebagai lulusan Guru Penggerak Angkatan 4 di Kabupaten Serang. Bergabung di group WIN (Wong Indonesia Nulis) dari Tahun 2021 sampai sekarang. Buku nonteks pelajaran dengan judul MAJU Bersama Guru Penggerak Bersama Kita Majukan Pendidikan Bangsa , berhasil yang ditulisnya mendapatkan ANUGERAH penulis Buku Cetak dan Digital Tingkat SD dalam rangka HUT PGRI & HGN ke-77, sudah terbit di terbit WIN tahun 2022. Penulis bisa disapa melalui IG maria_ulpah80 dan FB Maria Ulpah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah dan Kinerja Guru pada Implementasi Kurikulum Merdeka terhadap Mutu Pendidikan

23 Desember 2022   14:13 Diperbarui: 23 Desember 2022   14:42 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN KINERJA GURU PADA IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA TERHADAP MUTU PENDIDIKAN DI SEKOLAH SWASTA SE-KABUPATEN SERANG".

Mutu Pendidikan

  • Pengertian Mutu Pendidikan

Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan digunakan teori tentang peningkatan mutu milik Juran yang dikenal dengan Trilogi Juran, yang meliputi perencanaan (planning), pengendalian (controlling), dan peningkatan (improvement)53. Ada beberapa konsep tentang mutu yang akhirnya akan mengarah pada titik temu yang sama. Pertama, mutu dipandang sebagai dampak dari hal yang tidak dapat di lukiskan. Kedua, mutu sebagai ukuran dari hasil sebuah penilaian. Ketiga, mutu sebagai bahan bagi suatu reputasi bagi pemakainya. Ketiga pemikiran di atas mengarah pada dua sisi yang saling menarik untuk menemukan titik keseimbangan di satu sisi produsen sebagai penghasil atau pemberi layananan disisi lain konsumen sebagai pemakai/pengguna. Dari sisi produsen mutu dapat dikatakan bahwa mutu adalah sesuatu yang dapat memenuhi tujuan dimana barang yang dihasilkan atau jasa yang diberikan

memiliki kesesuaian yang tinggi dengan harapan, dan dapat terpenuhinya kebutuhan konsumen atau pemaikainya. Mutu menurut para ahli, yaitu :

  • Edwards Deming : Mutu merupakan keesuaian dengan kebutuhan pasar atau konsumen.54
  • Juran : Mutu merupakan perencanaan, penetapan sasaran, isu-isu organisasi, kebutuhan akan penetapan tujuan dan sasaran untuk perbaikan, dan tanggung jawab manajemen terhadap kualitas.55
  • Crosby : Mutu ialah conformance to requirement, yaitu sesuai dengan yang disyaratkan dan distandarkan.56
  • Arcaro : Mutu adalah proses terstruktur untuk memperbaiki keluaran yang dihasilkan.57

Dengan demikian, dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa mutu adalah : (1) mutu sangat ditentukan oleh pelanggan atau konsumen,

(2) Tanggung jawab atas kualitas, dan (3) mutu mempunyai syarat dan standar agar dapat mencetak dan memperbaiki keluaran yang dihasilkan.

Konsep mutu dalam bidang pendidikan berbeda dengan industry. Perbedaannya terletak dalam unsur manusiawi yang diproses sebagai hasil.

Oleh karena itu, akhir penilaian mutu yaitu pada mutu lulusan.58 Dalam konteks pendidikan, sangat sulit mengartikan dan mendefinisiskan mutu atau kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan merupakan suatu yang intangible (hal yang tidak bisa diraba), yaitu kualitas pendidikan yang sukardiraba dan sulit untuk diukur standarnya kecuali dengan mengkuantitaskan segala sesuatu.

Mutu pendidikan dapat dilihat dalam UU No.20 Tahun 2003 pasal 35 dan PP No.19 tahun 2005. Adapun bunyinya, sebagai berikut :

Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala.59

Terkait dengan mutu pendidikan, Sallis mengemukakan dua pertanyaan pokok yang perlu diungkapkan. Pertama, apa produk pendidikan? Kedua, siapa pelanggan pendidikan?. Dalam menjawab pertanyaan pertama, Sallis menyarankan agar lebih dahulu melihat pendidikan sebagai sebuah jasa atau layanan bukan berbentuk produksi karena mutu saja mencakup beberapa elemen subjek yang penting.60 Depdiknas menyebutkan bahwa mutu pendidikan mencakup input, proses, dan output pendidikan.61 Mutu dalam konteks input dan proses mencakup bahan ajar (kognitif, afektif, dan psikomotorik); metodelogi pembelajaran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun