Mohon tunggu...
Maria Goretti Octavia Pepe
Maria Goretti Octavia Pepe Mohon Tunggu... Guru - Kampung Sawah

Bersyukur

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kecerdasan Majemuk Howard Gardner pada Anak Usia Dini

14 November 2021   15:37 Diperbarui: 14 November 2021   15:40 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Menurut  pandangan Gardner, anak tidak ada yang tidak pintar. Mereka  mempunyai suatu kelebihan atau kecerdasannya sendiri-sendiri. Anak juga mempunyai berbagai kelebihan yang berbeda satu dengan yang lain. Karena setiap anak unik, maka seorang guru harus dapat memberikan bentuk pengajaran yang lebih bervariasi lagi agar materi yang diajarkan dapat diterima dengan baik.

Gardner berpendapat bahwa ada sembilan kecerdasan yang dimiliki oleh manusia untuk dapat berhubungan dengan dunia. Kecerdasan ini sering kita dengar dengan kecerdasan majemuk (multiple intelligences). Berikut  sembilan kecerdasan menurut Gardner yaitu :

  • Kecerdasan Linguistik. Kecerdasan ini berhubungan dengan kemampuan berbahasa pada diri anak ketika anak itu berbicara maupun ketika menulis. Pada anak usia dini bisa dilihat ketika mereka suka menulis, berbicara dengan baik, membaca buku, mereka bisa mengeja, mendengarkan cerita-cerita. Sebagai pendidik , guru dapat membantu anak dengan cara memberikan buku-buku cerita anak, mengajak mereka untuk bercerita, mendengarkan cerita-cerita anak, memberikan mereka kartu huruf, buku yang digunakan untuk menulis guna dapat mendukung kecerdasan ini.
  • Kecerdasan Logika atau matematis. Kecerdasan ini bisa dilihat ketika anak tertarik dengan angka, sains, matematika. Guru dapat memberikan anak benda-benda yang dapat dihitung (seperti kancing baju, kelereng, biji-bijian),  alat menarik yang dapat digunakan untuk berhitung, puzzle, alat untuk dapat mengukur benda-benda atau mengukur berat. Di sini Guru dapat mengajak anak berhitung sambil bermain dan juga bisa mengajak anak pergi mengadakan kunjungan ke museum.
  • Kecerdasan Intrapersonal. Bermain sendirian merupakan tipe dari anak yang memiliki kecerdasan intrapersonal. Tetapi anak ini dengan baik bisa mengontrol perasaannya. Anak mempunyai impian yang besar dimana jika ia  sudah besar ia ingin menjadi apa. Selain itu, anak dengan kecerdasan intrapersonal mempunyai kepercayaan diri yang sangat besar, juga bisa mengungkapkan apa yang ia rasakan. Ketika guru melihat dan tahu jika anak didiknya memiliki kecerdasan ini, sebagai guru kita dapat memberikan tempat bermain sendiri yang nyaman, guru juga bisa menyediakan berbagai alat peraga untuk mereka main seperti mobil-mobilan, masak-masakan. Selain itu, guru juga bisa mengajak mereka untuk berbincang tentang perasaan yang sedang mereka rasakan, atau juga bisa bertanya tentang pendapat mereka tentang banyak hal.
  • Kecerdasan Interpersonal. Pada anak yang memiliki kecerdasan ini, mereka lebih senang untuk bermain dengan banyak teman. Anak ini juga punya rasa empati yang besar misalnya ketika ada salah satu temannya yang tidak membawa makanan, anak tersebut secara spontan akan membagi bekal makanan kepada temannya yang tidak bawa, bahkan sifat yang paling menonjol yaitu ketika bermain dengan temannya ia lebih suka menjadi yang "terdepan". Guru bisa membantu anak  menyediakan pakaian yang bisa mereka pakai untuk bermain drama bermain peran. Guru dapat melakukan kegiatan bersama yaitu  bermain drama bersama dengan temannya misalnya bermain drama menjadi seorang dokter yang merawat pasien yang sakit atau bisa menjadi penjual dan pembeli di pasar. Ketika dirumah, orangtua dapat membawa anak untuk bersosialisasi seperti mengikuti arisan yang diadakan oleh keluarga maupun oleh lingkungan sekitar.
  • Kecerdasan Musikal. Guru dan orangtua bisa melihat dan mengetahui jika anak mempunyai kecerdasan musikal. Anak yang mempunyai kecerdasan ini suka bernyanyi, atau ketika mereka mendengar musik maka anak tersebut secara spontan  akan berjoget/ menggerakan anggota tubuhnya mengikuti iringan music tersebut, suka memukul alat musik, dan biasanya anak lebih cenderung dan lebih mudah mengingat lagu. Guru bisa menyediakan alat yang dapat mendukung anak dengan cara menyediakan paralatan drumband, pianika, angklung dan berbagai alat musik yang lain. Maka dengan itu, libatkanlah anak dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan musik seperti bernyanyi, bermain musik bersama, atau bisa juga orang tua mengajak anak untuk dapat menonton konser yang ditujukan untuk anak bahkan bisa juga mengikuti perlombaan-perlombaan.
  • Kecerdasan Spasial. Biasanya anak yang memiliki kecerdasan ini lebih suka menggambar, mewarnai, coret-coret, membuat sesuatu dari balok. Guru bisa menyediakan kertas ataupun peralatan untuk menggambar seperti buku gambar, cat air, kuas, guna mendukung anak yang memiliki kecerdasan spasial. Atau pada saat ada lomba menggambar dan mewarnai, dapat mengajak anak untuk mengikuti lomba.
  • Kecerdasan Kinetik. Anak yang memiliki kecerdasan ini merupakan anak yang aktif. Mereka lebih senang berolahraga, menari, membuat kreasi dengan menggunakan tangannya. Di sekolah guru bisa menyiapkan kantong pasir untuk digunakan anak membuat rumah-rumahan, balok, karet untuk bermain lompat tali. Guru juga bisa mengajak anak untuk membuat kerajinan tangan seperti membuat topeng dari karton. Ketika anak tersebut berada dirumah, orang tua bisa mengajak mereka untuk berolahraga bersama, melakukan aktivitas yang dapat menyalurkan kecerdasan kinetik.
  • Kecerdasan Naturalis. Anak yang memiliki kecerdasan naturalis, dapat dilihat jika anak tersebut lebih senang untuk bisa bermain di alam terbuka. Mereka juga menyayangi binatang, peduli terhadap lingkungan hidup, lebih senang dengan tanaman. Dalam hal ini guru bisa mengajak mereka untuk mengunjungi kebun binatang, outbound, atau mengajak anak untuk menanam tanaman apotik hidup disekolah.
  • Kecerdasan Eksistensial. Pada kecerdasan eksistensial, anak terkadang menanyakan sesuatu hal yang sudah ada, bahkan kadang mereka mempunyai pandangan yang lebih jauh dari usianya. Dalam hal ini, guru bisa mengajak anak untuk terlibat aktif dalam kegiatan peribadatan, melakukan kegiatan bakti sosial seperti memberi makanan sehat kepada supir angkot, ojek online, penggali makam, pengemis. Selain itu juga guru mengajak anak untuk berdoa bersama ketika memulai pelajaran, doa mau makan maupun doa ketika mereka mau pulang sekolah.

Manusia diberi anugerah dengan segala kelebihan dan kecerdasan oleh Tuhan. Bahkan ada manusia yang diberi lebih dari satu kecerdasan. Bagi manusia yang diberi lebih dari satu kelebihan, sebaiknya mereka bisa mempergunakannya untuk bisa mengembangkan diri dengan berbuat yang baik bagi sesama.

Sebagai pendidik diharapkan kita bisa melihat, mengenali ciri-ciri anak didik kita dengan segala keunikan, kelebihan dan juga kecerdasan mereka masing-masing sehingga kita bisa mengarahkan mereka untuk dapat mendorong serta dapat membantu anak dalam mengembangkan segala kemampuan dan potensi yang anak miliki. Dengan mendorong anak berarti kita juga sebagai pendidik sudah mencerdaskan kehidupan bangsa dan melahirkan generasi-generasi baru yang akan memajukan bangsa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun