Menurut teori Vygotsky, orang tua dan orang-orang di sekitar anak mempunyai pengaruh yang besar ketika anak belajar.Â
Anak akan dapat mengerjakan tugas yang sulit jika dibantu oleh orang dewasa yang berada di sekitarnya dan sudah terlatih. Sebagai contoh ketika anak usia dini sedang belajar mengenal tulisan berupa huruf, anak akan banyak dibantu oleh orang dewasa yang berada disekitarnya.Â
Sebagai pendidik, seorang guru akan menggunakan cara supaya anak dapat mengenal huruf  dan diharapkan juga anak dapat menuliskannya.
Pada langkah awal,guru terlebih dahulu akan membantu anak mengenal tulisan dengan memperkenalkan garis berupa garis lurus, garis lengkung, garis miring dan sebagainya menggunakan titik-titik putus.Â
Anak diminta untuk menebalkan dan menyambungkan titik-titik tersebut menjadi garis lurus, garis lengkung, garis miring yang utuh.Â
Setelah anak mulai bisa menyambungkan titik-titik tersebut, maka guru akan mulai membantu anak dengan membuat huruf menggunakan titik putus-putus. Kemudian anak diminta untuk dapat menebalkan dan menyambungkannya menjadi sebuah huruf.Â
Ketika anak sudah bisa menyambungkan titik-titik putus menjadi sebuah huruf, maka guru tidak akan lagi menggunakan cara tersebut untuk mengajarkan anak menulis. Tetapi guru akan langsung memberi contoh berupa satu buah huruf untuk anak tiru.
Selain itu, perkembangan kognitif anak juga akan berkembang ketika anak sedang bermain.Â
Dengan bermain, anak akan mendapatkan pengalaman baru yang anak dapat melalui lingkungan sosialnya bersama dengan teman maupun orang dewasa.Â
Kemampuan anak dalam hal mengingat sangatlah kuat. Maka sangat dibutuhkan bimbingan dari orang dewasa yang berada disekitar anak dalam menyaring perkataan yang baik yang akan didengar serta diingat oleh anak.Â
Dan melalui bermain, perbendaharaan kata (bahasa) anak akan bertambah serta anak akan dapat berpikir dan memecahkan masalah yang dihadapinya.