Mohon tunggu...
Maria Eliza Adiana
Maria Eliza Adiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fakultas Bisnis dan Ekonomi - Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Saya biasa dipanggil Diana. Saya adalah mahasiswa semester 6 yang berkuliah di salah satu universitas di Yogyakarta. Saya memiliki hobi menyanyi, membaca novel dan menonton film.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manajemen Talenta Bukan Sekedar HR, Menjadikan Talenta sebagai Aset Strategis Organisasi

22 Juni 2024   15:26 Diperbarui: 24 Juni 2024   18:25 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Organisasi harus cepat beradaptasi dan berinovasi di era persaingan global yang semakin ketat. Memiliki talenta yang tepat adalah kunci utama untuk mencapai hal ini. Solusinya adalah manajemen talenta. Sebelum itu, apa itu manajemen talenta? Manajemen talenta adalah proses yang konsisten untuk menemukan, mencari, menarik, dan mempertahankan karyawan berkualitas tinggi, mengembangkan keterampilannya, dan memotivasi mereka untuk mencapai hasil terbaik. Namun, manajemen talenta lebih dari hanya merekrut dan mengembangkan karyawan. Identifikasi kebutuhan talenta, perencanaan, akuisisi, pengembangan, dan retensi adalah semua bagian dari proses terintegrasi ini.

Langkah pertama dalam manajemen talenta adalah mengidentifikasi kebutuhan talenta organisasi. Ini melibatkan analisis mendalam tentang keterampilan dan kompetensi yang diperlukan untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang organisasi. Identifikasi ini juga mempertimbangkan perubahan pasar, teknologi, dan tren industri yang dapat mempengaruhi kebutuhan talenta di masa depan. Setelah kebutuhan talenta diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah menyusun rencana untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Perencanaan talenta mencakup pengembangan strategi untuk merekrut, mengembangkan, dan mempertahankan karyawan yang memiliki keterampilan yang diperlukan. Rencana ini harus fleksibel untuk menyesuaikan dengan perubahan situasi dan kebutuhan organisasi. Setelah itu organisasi bisa melakukan akuisisi talenta. Akuisisi talenta melibatkan proses mencari dan merekrut karyawan berkualitas tinggi. Ini mencakup kegiatan seperti pemasaran pekerjaan, seleksi kandidat, dan proses wawancara yang bertujuan untuk menarik dan memilih individu yang paling cocok dengan kebutuhan organisasi. Proses ini harus dirancang untuk memastikan bahwa karyawan baru memiliki keterampilan dan kompetensi yang sesuai serta dapat beradaptasi dengan budaya organisasi.

Langkah selanjutnya adalah pengembangan talenta. Pengembangan talenta adalah langkah penting untuk memastikan karyawan terus meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka. Ini dapat mencakup pelatihan formal, mentoring, rotasi pekerjaan, dan kesempatan belajar lainnya. Pengembangan talenta tidak hanya meningkatkan kinerja individu tetapi juga membantu organisasi tetap kompetitif di pasar yang berubah dengan cepat. Langkah terakhir adalah retensi talenta. Retensi talenta adalah cara untuk mpertahankan karyawan berkualitas tinggi adalah tantangan tersendiri. Retensi talenta melibatkan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung, memberikan kompensasi dan manfaat yang kompetitif, serta menawarkan peluang pengembangan karir. Karyawan yang merasa dihargai dan didukung dalam pengembangan karirnya cenderung lebih terlibat, termotivasi, dan loyal terhadap organisasi. Dengan menggunakan pendekatan manajemen talenta yang berhasil, perusahaan dapat:

1.Meningkatkan kinerja dan produktivitas: Karyawan yang memiliki keterampilan dan talenta yang tepat akan mencapai tujuan organisasi dengan lebih efektif. Mereka dapat menyelesaikan tugas dengan tingkat produktivitas dan kualitas yang lebih baik.

2.Meningkatkan inovasi: Organisasi dapat membuat produk dan layanan baru yang lebih kompetitif dengan memiliki karyawan yang inovatif dan kreatif. Inovasi ini dapat menjadi pembeda utama di pasar yang dinamis.

3.Meningkatkan keterlibatan dan retensi: Karyawan yang merasa dihargai dan didukung dalam kemajuan karirnya cenderung lebih terlibat dan setia pada perusahaan. Mereka akan lebih termotivasi untuk bertahan dan melakukan yang terbaik untuk perusahaan.

4.Membangun keunggulan kompetitif: Sebuah organisasi memiliki keunggulan kompetitif yang signifikan ketika memiliki karyawan dengan talenta unggul. Perusahaan yang memiliki karyawan yang lebih baik daripada pesaing akan dapat unggul dalam hal kualitas produk, layanan pelanggan, dan inovasi.

Bagaimana organisasi dapat menggunakan manajemen talenta sebagai aset strategis?

Berikut adalah beberapa tindakan yang dapat diambil:

1.Menentukan kebutuhan talenta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun