Ya, banyak orang lebih suka dengan kemapanan yang ada saat ini, karena memang cara seperti itu yang disukai dan dikenal oleh masyarakat mayoritas. Sementara hanya sedikit orang yang siap melakoni perjalanan ke dimensi beda. Mereka yang berada pada dimensi saat ini sesungguhnya tidak mengalami kemajuan.
Dimensi yang dimengerti atau dipahami oleh umum saya sebutkan dengan istila bertumbuh, karena memang kondisi seperti ini hanya berjalan di tempat alias tidak kemana-mana. Dengan kata lain hanya mengurusi tentang materi; kepentingan diri sendiri. Sedangkan dimensi lain saya berikan istilah maju, yang berarti sudah meluas. Tidak hanya kepentingan diri sendiri, tetapi sudah melangkah ke arah demi sesuatu yang lebih mulia, kepentingan bersama. Inilah yang dilakukan oleh para suci atau bijak
Ya, kita berjalan di tempat, sekadar 'bertumbuh' dengan membangun keluarga, relasi bisnis, membangun kerajaan bisnis. Tampaknya sukses secara materi, tetapi ya tetap saja bejalan di tempat; semata hanya mengurusi materi. Tanpa pernah berpikir bahwa sebanyak apapun harta benda kita, kita tetap pada ranah penderitaan. Sama sekali belum menyentuh dimensi kemajuan atau kebahagiaan sejati.
Misalnya dari seorang yang miskin, kemudian berhasil menjadi orang kaya nomor satu di dunia pun belum juga mengalami kemajuan. Namun keadaan ini tampaknya menjadi patokan kebanyakan orang, sehingga sangat mudah dipahami bahwa memang tulisan ini belum bisa menyentuh kebutuhan banyak orang. Inilah sisi kebenaran sebagaimana disebutkan para suci yang berbagi pengalaman mereka.
Dari seorang bujang dan miskin berhasil menjadi seorang kaya dengan istri paling cantik pun masih tetap berada pada dimensi yang sama. Dimensi kenyamanan indrawi, dimensi pemuasan nafsu indrawi. Dimensi materi dan ranah intelektual. Belum merambah dimensi Keilahian yang slap menjadi pelayan bagi sesama.Â
Pada dimensi materi ini, bukan dunia para bijak pencari kebenaran sejati. Para bijak dan para suci amat sangat sadar bahwa bukan materi tujuan kelahirannya di bumi. Mereka yang menyadari tujuan utama kelahiran sesungguhnya telah mengalami lahir-mati berulang kali. Pada ujungnya sadar bahwa segala yang tampaknya tumbuh hanyalah ikusi. Inilah dunia MAYA.Â
Para suci berkarya untuk dimensi kemajuan, sedangkan kita berkarya sekadar untuk tumbuh. Dan yang menarik, inilah yang dipuja oleh mayoritas masyarakat. Sehingga tidak mengherankan bila mereka yang tampaknya 'bertumbuh' besar sangat dihormati serta dikagumi. Mereka menjadi bintang idola dan sangat dikagumi, singkat kata jadi buah bibir dalam masyarakat atau khalayak ramai.
Bagi para suci yang disebut kemajuan dalam kehidupan yang mereka jalani adalah upaya untuk menjadi manusia yang mulia dengan cara hidup selaras dengan alam. Mereka sadar bahwa kesejatian diri mereka adalah Jiwa Yang Agung. Saat hidup di dunia benda ini, Jiwa Individu mereka menghidupi atau menggerakkan tubuh sehingga bisa berkarya demi kesejahteraan orang banyak.Â
Para bijak dan suci berjalan menuju kemajuan untuk tetap mengembangkan kemanusiaan. Frase kata kemanusiaan pun sulit dimengerti sehingga telah menjadi kata asing di dimensi pertumbuhan.Â
Perjalanan pada dimensi kemajuan merupakan perjalanan ke dalam diri, sehingga bisa dikatakan berjalan sendiri, WALK ALONE. Namun memang tidak ada pilihan bila telah menyadari bahwa kita lahir di alam bendawi. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa tanpa alam kebendaan ini pun, alam kemajuan tidak dikenal. Inilah keindahan alam seutuhnya.......