Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Arsitek - Pensiunan Dosen

Ayurveda Hypnotherapist

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ketika Penyakit Iri Hati Menyerang, Saat Itu Kematian pun Tiba

31 Agustus 2024   06:30 Diperbarui: 31 Agustus 2024   06:39 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Schoolofparenting.id

Amarah, Rakus/Loba, Keinginan, Kemelekatan, dan Ego/Ke-akuan adalah penyakit yang sejak jaman dulu sampai sekarang masih dimiliki oleh manusia. Selama ini, kita anggap kelima emosi tersebut berbahaya, tetapi sebenarnya ada satu penyakit yang lebih amat berbahaya dibandingkan kelima epenyakit tersebut; Irihati.

Jelousy atau irihati memang hadir atau menyerang belakangan, tetapi  bila rasa irihati telah menghinggapi, ia mencakup semua penyakit hati sebelumnya. Tampaknya, penyakit irihati ini merupakan rangkuman dari lima penyakit emosi sebelumnya. Sungguh pamungkas penyakit hati yang mematikan.

Selama ini, kita anggap ringan penyakit emosi ini, tetapi ketika seseorang telah dihinggapinya, sesungguhnya tanpa sadar ia telah menutup diri untuk berkembang lagi. Karena seseorang yang dihinggapi irihati berarti sudah menyerah terhadap keinginan untuk berkembang. Ia hanya melihat orang lain, ia telah menutup diri untuk melihat ke dalam diri. Mungkin banyak orang tidak percaya terhadap uraian saya, mari kita ulas.

Penyakit amarah yang menghinggapi kita hanya bersifat sesaat, bila kita marah karena tidak puas akan hasil yang tidak sesuai dengan yang kia harapkan, maka bila amarah telah lewat, sesaat kemudian timbul penyesalan dilanjutkan untuk memperbaikinya.

Rakus atau loba juga mungkin tidak bertahan lama. Memang sifat ini tidak baik, bila kerakusan menjadi watak dasar kita, kita terus merasa kekurangan, selanjutnya bisa menjadi penyakit irihati melihat kesuksesan orang lain. Perhatikan, dari kerakusan/loba baru irihati.

Keinginan melihat barang yang belum atau tidak dimiliki juga bersifat sementara, karena bila keinginan akan barang atau sesuatu yang diinginkan diperoleh, ia merasa puas. Jadi tidak melekat dalam waktu lama. Biasanya juga bisa berlanjut menjadi penyakit rakus bila tidak segera diatasi.

Kemelakatan atau keterikatan terhadap sesuatu barang atau jabatan hanya bersifat sesaat, namun bila tidak segera diatasi akan berbahaya, karena kelahiran lagi seseorang kebanyakan terjadi oleh keterikatannya.

Ego atau ke-akuan merupakan penyakit yang merasa dirinya paling. Penyakit ini masih bisa ditolerir karena memungkinkan seseorang melangkah ke depan. Amat beda dengan Irihati.

Bila seseorang telah dihinggapi irihati, ia sudah tidak rasional lagi. Ia lupa bahwa setiap orang unik karena memiliki matah masing-masing. Mereka yang irihati hanya melihat ke luar diri. Penyakit ini sangat berbahaya karena tanpa sadar bahwa sesungguhnya ia telah menyerah untuk melakukan upaya perbaikan.

Saatnya mencari solusi untuk mengatasi penyakit jelousy ini. Merasa puas terhadap segala hal yang diterimanya. Membuka diri terhadap segala kemungkinan, serta menerima setiap hal yang terjadi bisa menyelesaikan masalah irihati. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun