Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Arsitek - Pensiunan Dosen

Ayurveda Hypnotherapist

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Keperawatan Ditunjang Psikologi

11 Juli 2024   06:30 Diperbarui: 11 Juli 2024   12:08 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: gramedia.com

Memahami kebingungan seorang anak yang diminta oleh ibunya untuk melanjutkan profesi sebagai perawat. Dengan pengalaman sang ibu, ia sangat memahami bahwa merawat seseorang atau pesien di rumah sakit adalah pekerjaan yang mulia. 

Bagi sang ibu, dengan berprofesi sebagai perawat ia merasakan kebahagiaan. Dengan profesi ini, ia bisa melayani Tuhan. Baginya Tuhan berada juga pada diri para pasiennya. Bagi sang ibu, dengan menjadi seorang perwat yang betul-betul memahami bahwa tugas seorang perawat adalah caring bukan curing. 

Curing adalah tugas seorang dokter. Tugas utama seorang perawat adalah merawat dengan cara memperhatikan atau peduli terhadap pasiennya. Inilah pelayanan denga nurani. Dengan cara ini, sang ibu mepraktekkan nilai-nilai kemanusiaan yang juga diperyainya sebagai cara memanusiakan seorang manusia. Bukan semata untuk mencari uang.

Di samping itu, pada saat ini banyak negara membutuhkan jawa profesi perawat. Banyak negara yang membuka peluang kerja bagi perawat dari negara lain untuk bekerja di negaranya. Karena memang saat ini profesi ini amat sangat dibutuhkan. Bukankah ini peluang cukup manarik untuk mencari uang dengan cepat?

Profesi psikolog juga amat sangat dibutuhkan di masa akan datang. Karena telah banyak info bahwa saat ini penyakit stres menduduki unutan pertama di banyak negara. Bukan rahasia lagi bahwa satu di antara lima orang telah menderita stres jukup berat. Kalau tidak data salah dari data yang dirilis  penderita stres telah meingkat menjadi satu di antara tiga orang. Dengan demikian, profesi sebagai seorang psikolog amat sangat menjanjikan atau dibutuhkan di masa akan datang.

Bila kita betul-betul melakoni dua profesi dengan semangat melayani, keduanya bisa saling bersinergi. Saya pernah mendapatkan info bahwa pendidikan keperawatan juga diberikan pendidikan dasar-dasar psikologi yang bertujuan memahami kejiwaan pasiennya. Namun karena pendidikan bidang keperawatan, maka tidak banyak yang diberikan saat pendidikan.

Berlandaskan hal ini, sesungguhnya si anak tidak perlu digelisahkan dengan pilihannya, bukankah saat ini untuk mendapatkan gelar sebagai sarjana psikolog juga bisa diperoleh secara online atau daring. Dengan kata lain, cita-cita sebagai seorang psikologi bisa tetap dicapainya, keinginan sang ibu menjadi seorang perawat juga terpenuhi.

Dengan landasan sebagai seorang psikolog, ia melayani pasien rumah sakit dengan bekal yang memadai, bidang kejiwaan. Dengan semakin memahami kejiwaan seorang pasien, ia bisa tetap meimplentasikan ilmunya dari bidang psikologi. 

Yang perlu dicatat adalah bahwa tugas utama seorang perawat adalah merawat pasiennya, bukan bertugas sebagai wakil dokter, misalnya mewakili memberikan suntikan. Karena siatuasi saat ini keadaannya demikian, banyak perawat diberiakan oleh rumah sakit sebagai seorang menyembuhkan atau curing karena seorang dokter hanya sekali-kali mengunjungi pasiennya. Jadi karena kesibukan sang dokter sangat tinggi sehingga memberikan suntikan pun dilakukan oleh seorang perawat.

Jadi sesungguhnya perpaduan yang indah, saling melengkapi. Yang patut diingat lakukanlah profesi dengan hati nurani, bukan berarti pula kita tidak butuh uang. Uang adalah energi penggerak kehidupan. Namun jangan juga menuhankan uang.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun