Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Arsitek - Pensiunan Dosen

Ayurveda Hypnotherapist

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mekanisme Arah Roh Setelah Kematian

3 Juli 2024   06:30 Diperbarui: 3 Juli 2024   06:55 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah membaca Bhagavad Gita yang tertuang dalam Pustaka Suci Hindu by Anand Krishna, saya bisa mengerti arah atau tujuan yang akan dicapai oleh roh setelah meninggalkan tubuh. Mari kita samakan pengertian tentang roh agar pemahaman kita sama. Bila pemahaman tentang roh tidak sama, sebaiknya jangan dilanjutkan membaca tulisan ini.

Pemahamn saya tentang roh adalah beda dengan Jiwa. Jiwa individu adalah percikan Sang Maha Jiwa. Inipun masih rancu, karena sesungguhnya yang disebut 'percikan' itupun tidak. Jiwa individu yang ada dalam diri manusia pun tidak bisa dipisahkan. Tampaknya hanya untuk memudahqkan pemahaman.

Jiwa individu ada tetapi tidak terpisahkan dari Sang Maha Jiwa.

Kembali tentang roh. Pemahaman roh bagi saya adalah gugusan pikiran dan perasaan. Roh ini tetap ada setalah tubuh kita mati. Roh meninggalkan tubuh untuk nantinya mencari tubuh baru untuk lahir kembali. Inilah proses alam. Si tubuh yang terdiri dari makanan yang berasal dari tanah, kembali terurai ke dalam tanah. Proses selanjutnya adalah diserap oleh tanaman lagi, kemudian tumbuhan tersebut dikonsumsi manusia. Jadi bayi lagi.

Karena adanya penyesalan, maka si roh diberikan kesempatan lahir kembali melalui rahim ibu. Pengulangan seperti ini akan terus terjadi. Segala ingatan yang terkandung pada si roh pikiran serta perasaan dan segala jenis obsesi yang tersimpan pada pikiran ada pada roh baru yang merupakan file menumpuk. Mengapa tidak muncul lagi?

Inilah kekuatan Sang Alam Semesta. Saat kita lahir semua file tersimpan rapi. Kondisi ini merupakan berkah. Terbayang betapa kacaunya dunia bila kita masih mengingatnya. Kita bisa ingat bahwa ayah atau ibu kita sekarang adalah kekasih atau pembantu, sopir kita di masa lalu. Demikian pula kita melihat tetangga atau siapapun sebagai orang yang oernah kita kenal di kehidupan lalu.

Alam semesta atau Sang Maha Jiwa menutup total segala ingatan atau file semua kehidupan kita, sehingga kita 'seakan baru'. Inilah salah pengertian kebanyakan orang yang beranggapan bahwa seorang bayi lahir dalam keadaan bersih bagaikan kertas kosong. Sama sekali tidak tepat, setiap bayi lahir dengan memori obsesi serta perasaan beberapa kehidupan. Bagaimana kita tahu?

Sangat mudah. Bila kosong seperti kertas, maka setiuap orang akan memiliki sifat sama, realitanya tidak sama. Ada yang saat bayi sudah suka musik, lukisan, atau kepintaran lainnya. Mereka yang sejak kecil menunjukkan sesuatu yang istimewa, misalnya suka main musik, ini berarti obsesi masa lalu sebagai pkemain musik. Atau sudah pintar musik, ia dulu pemain musik atau penyanyi. Semuanya berdasarkan rekaman masa lalu.

Kembali ke topik pembahasan: Tujuan Roh setelah mati.

Mari kita baca yang tertulis daam Bhagavad Gita :

"(Setelah meninggalkan badan-fana) Mereka yang percaya pada dewa atau malaikat, bergabung dengan mereka; mereka yang percaya pada leluhur, bergabung dengan leluhur; dan mereka yang percaya pada roh-roh lain (bertabiat baik maupun buruk), bergabung dengan roh-roh tersebut. Namun, mereka yang senantiasa memuja-Ku (sepanjang hidupnya) datang pada-Ku."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun