Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Arsitek - Pensiunan Dosen

Ayurveda Hypnotherapist

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Raja Ilmu Pengetahuan

29 Juni 2024   06:30 Diperbarui: 29 Juni 2024   06:58 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://www.youtube.com/

Pengetahuan umum atau disebut knowledge bisa kita pelajari dari buku, guru sekolah, serta media masa. Inilah yang disebut pengetahuan pinjaman, dalam arti tidak mesti dialami sendiri. Misalnya kita diberitahu dari buku atau seseorang bahwa api itu bisa membakar dan panas bila tangan kita tersentuh.

Inilah Raja Ilmu Pengetahuan : Pengetahuan Sejati disebut juga dalam bahasa Sanskrit Jnana adalah pengetahuan yang mesti dialami sendiri. Dengan kata lain, kita mesti melakukan pengujian sendiri sehingga kita meyakininya. Misalnya kita diberitahu oleh orang bijak bahwa kebahagiaan bisa mengalami peningkatan berkali lipat dengan cara kita melakukan sesuatu hal yang membahagiakan orang lain. Dengan hanya pengetahuan pinjaman atau dari orang lain, kita tidak bisa merasakannya. Mesti diuji coba sehingga kita mengalaminya. 

Pada umumnya pengetahuan umum hanya bersifat sementara, karena kita mendapatkannya juga dari benda-benda yang sifatnya tidak abadi. Rajanya pengetahuan, Pengetahuan sejati bersifat lebih langgeng karena diperolehnya dengan upaya sendiri, pengalaman atau pengujian. Selain itu para resi jaman dahulu atau bisa juga orang bijak di era modern menyampaikan atas dasar pengalamannya sendiri.

Para orang bijak selalu mengatakan agar melakukan uji coba sendiri, jangan langsung percaya. Dengan cara penyampaian ini, mereka memberikan ruang untuk dialog dua arah demi memberikan ruang bagi yang mendengar untuk meresapi. Sama sekali tidak ada dogma atau tindakan pemaksaan agar yang disampaikan diikuti secara membabi buta. Mengapa?

 Karena para bijak sangat memahami bahwa pengetahuan sejati inilah yang bisa menuntun manusia menggapai kebahagiaan sejati, kebahagiaan yang langgeng. Selain itu para bijak tidak butuh pengikut, mereka berbagi yang mereka telah alami, berbagi keceriaan. Perasaan ceria yang mereka alamilah yang dibagi. Dengan demikian pengetahuan sejati merupakan yang dibutuhkan bagi setiap orang yang lahir di bumi.

Sekarang saya bisa memahami bahwa pengetahuan sejatilah yang menjadi tujuan bagi setiap manusia. Pengetahuan sejati akan membawa Jiwa Individu menuju kembali ke Sang Maha Sumber Agung. Tanpa pencapaian pengetahuan sejati selama kehidupan di dunia benda saat ini, kita semakin menjauh dari Sang Maha Sumber Kebahagiaan Agung.

Pengetahuan umum atau knowingness memiliki sifat memecah belah, karena yang dilihat hanya permukaan atau bagian kulit/luar. Nah bagian luar atau permukaan memiliki sifat yang terus berubah. Mereka yang tidak menyelami pengetahuan sejati sangat rentan atau rapuh terhadap perpecahan. Tidak mengherankan karena mereka tidak bisa melihat sesuatu energi yang menyatukan dalam setiap benda. Bukankah setiap benda terdiri dari sel atau atom yang berdiri sendiri-sendiri. Ada sesuatu energi abadi yang menyatukan.

Pengetahuan sejati melihat adanya kekuatan atau energi yang menyatukan, mereka tidak hanya melihat yang dipermukaan. Jadi, bila kita melakoni yang tersirat atau yang tidak terlihat, maka yang akan kita peroleh juga keabadian atau kebahagiaan sejati. Inilah kebutuhan setiap insan yang lahir. Dan yang lebih utama adalah bahwa rasa itu sudah ada dalam diri sendiri, tidak perlu dicari lagi di luar diri. 

https://www.youtube.com/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun