Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Arsitek - Pensiunan Dosen

Ayurveda Hypnotherapist

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bukan Pertanda Baik dengan Banyaknya RS Baru

19 Mei 2024   06:30 Diperbarui: 19 Mei 2024   06:59 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari data pertumbuhan rumah sakit sejak tahun 1995 sampai tahun 2021, terlihat bahwa terjadi peningkatan sangat signifikan antara tahun 1995 sampai tahun 2010. Tahun 1995 jumlah RS ada 850, sedangkan tahun 2010 sebesar 1295. Jadi selama 15 tahun terjadi pertambahan sebanyak 445. Dalam persentase terjadi pertumbuhan 52%.

Mari kita lihat pertumbuhan RS dari tahun 2010 sampai 2021. Pada tahun 2010 ada 1295, tahun 2021 jumlah RS menjadi 2522. Jadi selama 11 tahun telah terjadi pertambahan RS sebanyak 1227 RS. Dalam kurun waktu 11 tahun terjadi peningkatan sebesar 94,7%. Bukan berita baik. Data dari https://www.cnbcindonesia.com/

Semakin banyak rumah sakit hanya menunjukkan bahwa semakin banyak orang sakit. Hal ini tidak terlepas dari kesadaran masyarakat untuk memahami makna kesehatan bagi perkembangan evolusi Jiwa. Mengapa saya sebutkan untuk perkembangan Sang Jiwa?

Dala persepsi saya, tujuan utama kelahiran manusia adalah untuk mengembangkan Jiwa Individu, Sekali lagi ini persepsi saya. Karena bagi saya, tujuan utama kelahiran manusia adalah untuk membawa manusia kembali kepada Sang Maha Sumber. Bila ada yang masih mengatakan bahwa kelahiran manusia semata untuk memuja nafsu saja, juga tidak masalah. Setiap manusia memiliki kebebasan untuk menafsirkan tujuan kelahiran.

Dalam rangka menunjang perkembangan Jiwa Individu seseorang, maka tidak ada jalan lain kecuali melakukan pembersihan sampah/kotoran dalam memori kita selama hidup. Suatu upaya purna waktu, sampai ajal tiba. Untuk itulah, kita mesti melakoni Yoga dan Meditasi.

Jadi bagi saya, tujuan belajar Yoga dan Meditasi adalah upaya untuk menjadi sehat pada awalnya, dengan tubuh yang sehat, kita bisa melayani sesama makhluk hidup. Bukan menyelamatkan, tetapi melayani. Mengapa?

Kita manusia tidak lebih hebat daripada alam, Inilah sebabnya kita melayani alam, bukan untuk alam, tetapi demi kelangsungan hidup kita manusia. Manusia tidak bisa hidup tanpa adanya alam, tetapi alam bisa hidup tanpa manusia. 

Akibat perbuatan kita yang sewenang-wenang terhadap alam, banyak musibah terjadi. Alam hanyalah merespon perbuatan manusia. Kadang saya merenungkan, mengapa akhir-akhir ini begitu cepat seseorang melakukan pembunuhan. Jika kita amati, terkadang perkaranya sangat sepele, tetapi hanya sedikit pemicu, reaksinya sangat fatal; membunuh dengan tanpa memikirkan akibatnya.

Emosi sangat terkait erat dengan jenis makanan yang kita konsumsi. Sebagai contoh, daging hewan sangat terkait erat dengan emosi. Dengan kata lain, semakin banyak kita konsumsi hewan, semakin emosi kita. Apalagi sekarang mengkonsumsi ayam bukan seperti jaman saya kecil, tahun 1960-1970 an. Makan ayam bukan untuk lauk, tetapi kita makan seperti camilan. Cara mengembangbiakkan ayam pun sudah sangat beda. Tidak lagi tumbuh secara alami, tetapi dipaksakan untuk menjadi besar. Tidak normal lagi.

Demikian juga jenis makanan lainnya yang sudah tidak sehat lagi. Jadi tidak mengherankan bahwa semakin banyak RS bertambah. Menurut pendapat saya, semestinya pusat Rumah Sehat yang mesti berkembang. Rumah Sehat adalah pusat informasi serta pelatihan agar manusia bisa tumbuh sehat demi untuk menumbuhkembangkan kesadaran Jiwa. Memang sangat ideal, bahkan ini hanya mimpi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun