Mengapa pemahaman atau pengertian ini disebarkan dalam masyarakat kita?
Pertanyaan ini sangat menghantui saya, ini sebabnya saya mencoba merenungkannya?
Satu hal yang menggeletik dalam pikiran saya. Bukankah setan dalam semua kitab suci dikisahkan diciptakan oleh Tuhan? Bagaimana mungkin sesuatu yang diciptakan sejajar kedudukan dengan Sang Pencipta?
Oleh karena itu, nenempatkan setan sebagai musuh Tuhan merupakan hal yang super amat menggelikan. Karena tanpa sadar kita menempatkan si setan sejajar dengan Tuhan? Benarkah? Kita lupa bahwa tiada satupun di luar Dia. Namun realitanya seperti itu yang terjadi di masyarakat kita. Dengan demikian kita meninxgikan martabat si setan karena menempatkan si setan sebagai musuh, memposisikan si setan sejajar Tuhan. Sungguh aneh?
Selalu saja kita kita tidak sadar. Dalam kehidupan keseharian, kita mengutuk dan menghujat setan dengan menggambarkan segala keburukannya. Kita seringkali menempatkan si setan sebagai kambing hitam dalam segala perbuatan buruk kita. Kita lupa bahwa nafsu setan atau keburukan adalah ketika kita mencari kambing hitam atas ketidakmampuan kita melawan nafsu sendiri.
Sifat DiriÂ
Dari yang disampaikan oleh para bijak masa lalu; ada 3 (tiga) sifat dalam diri kita yang perlu dikenal. Satvik, Rajasik, dan Tamasik. Satvik diklasifikasikan sifat baik dan tenang. Rajasik merupakan sifat dinamis/agresif. Senang menjelekkan orang lain merupakan sifat yang parah karena gabungan sifat antara rajasik dan tamasik. Dan terakhir Tamasik yang merupakan sifat malas. Malas bukan hanya tidur atau sifat malas lainnya, tetapi malas untuk membuka diri terhadap pengetahuan yang memuliakan.
Pemahaman sifat baik, Satvik, sifat yang baik yaitu dengan berbagi.Sifat yang baik atau Satvik bisa menjadi rajasik jika saat berbagi pun kita masih mengharapkan imbalan.
Sifat suka memberi, tetapi masih mengharapkan balasan sekecil apapun. Walaupun hanya ucapan terima kasih. Dalam hal ini bukan berarti kita tidak bersedia menerima ucapan terima kasih, tetapi bila seseorang telah diberi sesuatu, dan kemudian orang tersebut tidak mengucapkan terima kasih, kita merasa kecewa atau marah. Masalahnya ada pada emosi yang diekspresikan. Mengenai arti terima kasih; menerima , kemudian dibagikan atau dikasihkan.
Tamasik adalah sifat paling rendah dalam diri manusia. Mencari kesalahan orang lain. Inilah sifat paling parah. Karena dengan cara seperti ini, kita tidak akan bisa memperbaiki diri. Tidak akan terjadi perubahan dalam diri sendiri berarti juga merusak keadaan di luar diri. Sifat tamas ini juga baik pada suatu ketika. Malas dibutuhkan ketika kita istirahat malam/tidur. Malas membicarakan keburukan orang.