Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Arsitek - Pensiunan Dosen

Ayurveda Hypnotherapist

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Konsistensi Berarti Kematian

24 April 2024   06:30 Diperbarui: 24 April 2024   06:38 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://www.linkedin.com/ 

Kehidupan selalu terbuka dan menyambut penyesuaian dan penyesuaian ulang. Jika Anda menutup diri terhadap penyesuaian dan penyesuaian ulang serupa, maka Anda berhenti hidup.

Kekakuan menuntun Anda pada kegagalan. Kekakuan adalah anti espanai, anti perluasan. Untuk suasse, Anda haura manjadi fleksibel dan luwes. Fleksibilitas menjamin pertumbuhan. Keluwesan adalah kunci sukses.



Hidup tidak pernah berakhir. Yang ada adalah perubahan. Jadi sesungguhnya tidak ada yang disebut kiamat. Mungkin yang ada akhir jaman bagi diri pribadi. Namun ini juga mitos, karena lahir dan mati Salah bagian dari kehidupan itu sendiri. Lawan kata kematian dalah kelahiran, bukan kehidupan.

Penderitaan kita disebabkan oleh sebab yang sama. Dari zaman dahulu nenek moyang kita sampai sekarang penyakitnya sama. Penyebab penderitaan adalah : irihati, dengki, suka tidak suka, cinta, benci, dan lain sebagainya. Semuanya hanya berlandaskan kenyamanan tubuh fisik. Salah??? Tidak salah. 

Ya, sama sekali tidak salah; Hanya tidak tepat. Salah dan benar adalah permainan pada ranah intelektual. Saatnya dalam kehidupan ini kita bersama meningkatkan kualitas dari intelektual menuju intelejensia. Banyak sudah saya menuliskan tentang intelejensia atau budhi.

Intelektual membuat seseorang menjadi kaku. Mereka yang bersandar pada intelektual selalu berpendapat bahwa hidup harus konsisten.Intelektual berlandaskan untung rugi, Inilah bagian otak limbik. Dengan demikian konsisten berarti tetap, tidak berubah. Mungkinkah hal ini terjadi dalam hidup kita? Sayangnya tidak..

Jam dinding yang konsisten adalah jam dinding yang baterenya atau daya hidupnya habis. Yang saya maksut dengan konsisten adalah tidak bergerak alias diam. Jam seperti itu walaupun siang atau malam jarumnya tetap menunjuk pada angka yang sama. Inilah konsisten, tidak beranjak atau berpindah, dengan kata lain tidak dinamis. Ia melawan hukum alam. Hidup selaras hukum alam membuat kita hidup secara dinamis. Mungkin kita lupa bahwa sering kita menghinakan kepercayaan leluhur, Dinamisme. Sesungguhnya filsafat dinamisme meyakini bahwa hidup berlandaskan perubahan. Penyesuaian dengan tempat serta situasi. Hidup yang selaras atau menyesuaikan dengan keadaan setempat. Hidup dengan falsafah fleksibel.

Dalam mencari nafkah pun, kita harus fleksibel. Berdagang atau mancari nafkah dalam kehidupan diperlukan fleksibilitas tinggi. Kelenturan dalam berpikir sangat dibutuhkan menggapai kesuksesan hidupDengan kelenturan berpikir, kita bisa menyesuaikan atau fleksibel/dinamis. Mereka yang telah menggapai sukses secara total sangat lentur menghadapi kehidupan. Jika kita hanya memikirkan kegagalan yang telah lalu, kita hidup secara konsisten. Kita tidak move on dari pelajaran yang lalu.

Namun juga ada yang mendefinisikan mana konsisten sebagai sesuatu yang hidup. Misalnya konsisten pada tindakan tepat. Karena tidakan tepat juga sangat kontekstual, menyesuaikan dengan kondisi dan waktu. Bisa juga.... 

Tetapi sesungguhnya kita telah menyalahi makna dari konsisten itu sendiri. Seorang spiritualis sejati hidup dalam inkonsistensi. Saat ini berkata A, di lain saat bisa saja mengatakan bahwa A yang sebelumnya tidak benar. ia menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang selalu berubah. Inilah inkonsistensi yang spiritual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun