Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Arsitek - Pensiunan Dosen

Ayurveda Hypnotherapist

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Setan dan Iblis Beserta Turunannya Hanyalah Ciptaan Manusia

1 April 2024   06:30 Diperbarui: 1 April 2024   06:47 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Iblis dan Setan

Ya, iblis dan setan bukanlah diciptakan oleh Tuhan. Menurut pendapat saya, bagaimana mugkin dari Sumber segala kebaikan dan keindahan muncul setan/iblis?  

Segala hal buruk diciptakan oleh pikiran manusia. Karena sesungguhnya Dia tidak berkepentingan untuk menciptakan iblis dan setan. Yang berkepentingan menciptakan iblis dan setan serta turunannya adalah pikiran manusia sebagai akibat keserakahannya. Dan yang utama adalah sering digunakan sebagai 'kambing hitam' agar diri manusia dianggap baik.

Sejatinya yang selama ini kita sebut sebagai Tuhan melampaui pikiran manusia. Karena kita semua adalat materi ciptaan Tuhan, sesaat ada di lain saat tiada. Tidak seorang pun bisa memahami Nya. Ibarat ikan dalam air. Bagaimana mungkin seekor ikan memahami air? Tanpa adanya air, maka tiada ikan. Yang bisa mengetahui bahwa ikan dan air bisa dipisahkan adalah yang tidak berkepentingan dengan air dan ikan. Sedangkan bagi sang ikan, ia hanya bisa bergerak untuk mencari makan dan kegiatan lainnya. Bagi ikan, air adalah alam yang menghidupinya. Bukan kah kita pun demikian?

Pikiran pencipta

Segala sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia untuk memenuhi kenyamanan indrawi diciptakan oleh pikiran manusia. Iblis dan setan pun demikian. Ketika manusia mencari alibi agar ia dwanggap tidak bersalah, maka diciptakan lah setan yang menggodanya. 

Saya percaya bahwa sebagian besar dari pembaca pernah mendengar tentang pesugihan dengan berbagai bentuk. Berita baiknya adalah bahwa semuanya ciptaan pikiran manusia. Bukan Dia yang menciptakan, kemampuan penciptaan juga berasal dari kekuatan Tuhan yang menghidupi atau menggerakkan tubuh kasar dan halus manusia.

Sesungguhnya bila kita mau merenungkan lebih dalam, Sang Maha Jiwa Agung atau disebutkan pula sebagai Hyang Widhi atau Tuhan dan banyak sebutan lain lagi hanyalah berfungsi sebagai layar. Hanya sebagai saksi yang tidak ikut campur tangan dalam kehidupan manusia. Bukan kah kita semua mengalami ini dan itu karena ulan kita sendiri? Bagi Tuhan, cukup menciptakan hukum sebab-akibat. Hukum alam yang berlaku di bumi. Hukum dasar ini melandasi kehidupan di bumi kita. Mugkin planet lain memiliki hukum dasar lain, 'Siapa yang tahu?'

Bagaimana mungkin?

Banyak yang akan menyangsikan akan hal ini. Jika adanya pesugihan dalam berbagai bentuk diciptakan oleh pikiran manusia, bagaimana bisa dilihat atau dirasakan oleh orang lain? Tidak aneh. Bila ada dua orang, misalnya A dan B, maka bila gelombang pikiran mereka pada frekuensi yang sama, maka yang dilihat A juga dapat dilihat oleh si B. Bila frekuensi tidak sama, maka A dan B tidak akan bisa komunikasi. Sekali lagi, hanya ketika frekuensi sama, kita bisa ketemu.

Yang unik adalah ketika pikiran dari sekian puluhan atau belasan atau bahkan sampai jutaan, maka kumpulan massa getaran pikiran yang sedang memikirkan sesuatu yang serupa bisa mewujud dalam bentuk energi sebagaimana yang dibayangkan dan dipercaya keberadaannya. Demikian pula ketika setiap orang mencari 'kambing hitam' : setan, maka terwujudlah gumpalan energi setan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun