Benarkah kita mengetahui tujuan utama kelahiran di bumi?
Keberadaan kita di bumi bagaikan suatu perjalanan ke suatu tempat wisata.
Rumah kita atau lebih luas lagi adalah bumi ini bisa dianggap sebagai hotel. Ketika berada untuk tinggal sementara di hotel tersedia berbagai fasilitas. Tentu semua fasilitas yang disediakan hotel merupakan properti milik hotel. Kita sekadar menggunakan saja. Dan saat check out satu pun properties hotel tidak bisa dibawa pulang. Bukan'kah hal ini yang sama ketika kita berda di bumi ini?
Kita datang ke bumi tanpa membawa sesuatu, demikian juga saat check out dari bumi. Sayang hal ini sering terlupakan sehingga kita mencari uang dan harta sampai habrs merugikan lingkungan serta sesama kita. Banyak korupsi serta tindakan buruk untuk merebut milik orang lain. Bahkan kita sering menyakiti hewan lain demi untuk memperturutkan kenyamanan lidah kita.Â
Mungkin konsumsi daging mermang dibutuhkan, tetapi dengan persyaratan khusus, misalnya di Daerah Tibet yang memang tidak ada tumbuhan, atau bisa juga tubuh membutuhkan untuk melawan hawa dingin. Tetapi bagi daerah yang banyak tumbuhan, konsumsi daging tidaklah disarankan. Pengaruh daging terhadap emosi sangat besar. Yang sangat berpengaruh terhadap mental dan emosional serta kesehatan tubuh kita.
Selain itu, tentu di tempat wisata juga bertemu dengan sesama pengunjung wisata. Kita saling berinteraksi dan kebanyakan beda cara pandang. Kita sering berselisih paham. Sayang sekali bila ini juga terjadi, akhirnya kita bisa saja saling menyakiti. Kita menyimpan emosi buruk lagi. Irihati, dengki, serta amarah karena berebut tempat untuk kenyamanan diri telah melupakan akibat emosi buruk yang kembali tertimbun dalam diri.Â
Yang bisa dibawa pulang selama tinggal di hotel atau tempat wisata adalah kenang-kenangan atau emosi selama berada di tempat wisata atau hotel. Nah bila yang kita bawa adalat emosi buruk saat kembali ke alam sana, bisa dipastikan kita belum bisa bersatu lagi dengan Sang Maha Sumber.
Segala emosi terbawa dan tertimbun menjadi beban dalam perjalanan pulang ke alam asal membuat beban kita tambah berat. Ini sebabnya saat kematian tiba, kita merasa kesakitan. Keterikatan emosi terhadap benda yang ada di tempat wisata membuat kita merasa terikat. Ini penyebab utama kita ingin kembali berkunjung ke tempat wisata alias lahir kembali.Â
Emosi, obsesi serta keterikatan terhadap tempat wisata menarik kita kembali untuk berkunjung. Akibatnya, kita tilak bisa melanjutkan perjalanan untuk naik tingkat berikutnya. Dengan kata lain, kita membuang peluang emas yang telah diberikan oleh alam kepada kita.
Kita harus patuh aturan di tempat wisata serta hotel tempat tinggal kita. Demikian juga di bumi ini. Dengan melakukan perbuatan buruk sebagaimana disebutkan di atas, kita melanggar atu ran berwisata dengan damai dan saling menghormati dan mengasihi terhadap sesama pengunjung serta lingkungan.
Jangan merusak tempat wisata atau hotel....