Dalam pepatah bahasa Jawa, ada yang disebut: MENANG TANPA NGASORK-E, Menang tanpa merendahkan.........
Bila kita menggunakan istilah sekarang : "Menang tanpa kompetisi". Bisa, kah?
Dahulu saya tidak mengerti, tetapi dari Bapak Anand Krishna, guru spiritual saya, saya bisa memahami konsep dari bahasa Jawa tersebut.
Dengan berkompetisi, bila kita menang berarti kita merasa lebih hebat dengan lawan kita. Cara berpikir seperti ini berarti kita masie menganggap lawan yang kala lebih rendah. Ini yang disebut 'ngasork' Ego kita menjadi-jadi. Yang berbahaya adalat bagaimana kita mempertahankan agar tetap menang.Â
Rasa ingin menang ini bisa berdampak buruk. Kita sudah banyak mendengar bahwa menjadi juara pasti sulit mmepertahankannya. Dan terkadang kita menggunakan berbagai cara agar tetap menang dari lawan kita.Â
Dengan kata lain, sesungguhnya kita tidak mau diungguli. Penyakit tidak mau disaingi merupakan salah satu penyakit mental. Karena kita merasa paling hebat, ego selalu menuntut ingin menjadi nomor satu.
Inilah dunia materi, dunia yang ingin selalu berkompetisi. Ujungnya memandang orang lain lebih rendah, kita jadi besar kepala karena ingin dipuji. Ini bertentangan dengan sifat alam.
Kita melupakan bahwa sifat alam tidak seperti ini. Kita bisa bahagia bila dan bila mengikuti hidup berlandaskan sifat alam.Â
Lihatlah bunga Mawar, apakah ia ingin bersaing dengan bunga lainnya?
Setiap bunga unik serta memiliki keindahan tersendiri. Penggemarnya pun beda-beda. Ada yang menyukai bungsa Mawar, ada yang suka bunga melati, dan lain sebagainya.