Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Arsitek - Pensiunan Dosen

Ayurveda Hypnotherapist

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Intelejensia Sumber Inner Beauty

11 Januari 2024   09:47 Diperbarui: 11 Januari 2024   10:22 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://pepnews.com/

Ada ketika bisa mengerti bahwa kehidupan merupakan perjalanan dan proses

Ada ketika kita ceria....

Semua itu merupakan hasil dari kecerdasan intelenjensia. Kecerdasan intelejensia merupakan cerminan jiwa yang luhur. Dan inilah sifat ilahi. Intelejensia selalu mengutamakan kepentingan orang lain di atas kepentingan golongan, kelompok, dan pribadi. 

Kepolosan seorang bayi berasal dari intelejensia. Itulah kepolosan seorang bayi yang tersenyum karena adanya rasa bahagi dari dalam diri. Tidak mengherankan jika setiap orang begitu gemes melihat seorang bayi. Selalu saja ingin mencium pipi seorang bayi. Tapi begitu membesar, intelektual yang berkembang. Intelektual berarti keinginan untuk menguntungkan diri sendiri mulai berkembang membuat seseorang tidak lagi menggemaskan. Dan orang tidak begitu tertarik lagi untuk menggemasinya... Bahkan seringkali kita jengkel...

Penyebab Intelektual

Intelektual tumbuh karena pengaruh lingkungan. Inilah conditioning atau bentukan lingkungan. Bentukan sekitar kita.Bentukan masyarakat sekeliling. Saat masih bayi, kita jadi diri sendiri. Ketika mulai besar, jati diri kita hilang. Kita menjadi bukan diri sendiri tetapi kita jadi boneka lingkungan. Inilah intelektual. Sangat dipengaruhi oleh ego. Dipengaruhi oleh kepentingan diri. Oleh untung-rugi. Selalu penuh dengan perhitungan metematika. Intelektual dipengaruhi keinginan untuk menuhankan kenyamanan badan. Inilah kesadaran fisik. Lapisan kesadaran paling luar.. Pikiran yang selalu berpikir untuk kepentingan diri membuat otak mengekerut.

Karena selalu memikirkan diri sendiri dan senantiasa berpikir untung-rugi, otaknya mengkerut. Mengkerutnya otak mempengaruhi pola kerja alam bawah sadar. Padahal alam bawah sadar berhubungam erat dengan kinerja denyut nadi jantung. So, tidak mengherankan jika orang yang sedang sakit wajahnya tidak menawan... 

Intelektual yang selalu berpikir untung-rugi menghadirkan sifat jelous atau iri hati. Arogan dan seringkali marah jika tersinggung. Tidak disadarinya bahwa kemarahan yang diciptakan memutuskan hubungan diri dari sinar ilahiah. Dengan demikian, Inner Beauty sesungguhnya merupakan pancara Ilahi.

Sinar ilahiah lah sesungguhnya sumber kecantikan atau inner beauty. Saat sinar ilahiah terhubung dengan diri pribadi berarti ada aliran antara Energi Yang Maha murni dengan Dia yang bersemayam dalam diri. Sesungguhnya ke duanya satu dan sama. Intelektual penyebab keterputusan aliran energi ilahiah...

Saat menjelang ajal tiba semestinya pancaran inner beauty semakin besar porsinya. Tetapi hanya bisa terjadi bila dan bila beban pikiran terbebaskan dari sampah keinginan. Dengan intelejensia harusnya mulai memilah dan memilih porsi mana yang seharusnya semakin membesar. Lebih bermanfaat mana bagi kehidupan setelah kematian badan. Intelejensia atau intelektual. Tentu kecerdasan yang selaras dengan alam. Karena kita akan berhubungan dengan alam setelah badan binasa....

You are the master of you yourself......

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun