Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Arsitek - Pensiunan Dosen

Ayurveda Hypnotherapist

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Mengubah Cara Pandang Memberikan Keuntungan

4 Januari 2024   10:34 Diperbarui: 4 Januari 2024   10:50 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masalah yang kita hadapi saat ini adalah cara pandang. Bila cara pandang kita seperti pengemis, maka yang datang juga kemiskinan. Inilah hukum The Law of Attraction (LoA) yang sesungguhnya. Ada suatu kisah yang sangat menarik sehingga bisa menjadi inspirasi bagi kita. Memang kisah ini sudah beberapa kali dituliskan orang, tetapi tidak ada salahnya saya menulis ulang sebagai alat untuk diri sendiri.

Di suatu kota di negara barat, ada seorang pengemis yang buta sejak lahir. Ia mencari nafkah dengan mengemis di suatu taman yang ramai orang berlalu lalang. Profesi mengemis sudah dilakukan selama beberapa tahun dengan pola umum. Minta dikasihani karena matanya buta sejak lahir. Dengan suara yang dibuat terdengar dengan segala keluh kesah agar orang mengasihani dirinya sehingga memberikan uang di nampan yang disediakan olehnya. Tidak lupa, ia membuat tulisan agar diberikan uang untuk menyambung hidupnya.

Orang berlalu lalang tanpa memberikan perhatian, mereka sudah menganggap profesi dia biasa saja. Tanpa ada rasa belas kasihan. Mungkin ada satu atau dua orang memberikan ala kadarnya di nampan yang diletakkan di depannya.

Dikisahkan, ada seorang bijak atau cerdas melintas di depan pengemis. Ia menoleh ke arah tulisan, dan berhenti sesaat untuk menuliskan sesuatu.

Setelah tulisan diubah, ia pun pergi meninggalkan si pengemis. Sesuatu yang istimewa terjadi setelah beberapa saat...

Banyak orang membaca tulisan tersebut, dan kemudian banyak orang memberikan uang pada nampan di depan si pengemis. Hari itu banyak uang yang dihasilkan. Kemudian timbul perasaan penasaran si pengemis, mengapa begitu banyak orang bersedia memberikan uang kepada dia?

Sakiung penasarannya, ia mengundang seseorang yang lewat agar membaca tulisan yang dibuatnya. 

Ketika orang yang dimintai tolong membaca tulisan pada papan yang dia buat, ternyata sangat berbeda dengan tulisan awal yang dibuat oleh salah satu kerabatnya..

Pada papaya dituliskan sebagai berikut:

ALANGKAH INDAHNYA SINAR MATAHARI DI PAGI INI, 

NAMUN SAYANG, SAYA TIDAK BISA MENIKMATI KEINDAHAN ANUGERAH TUHAN SANG MAHA PEMURAH...

Ternyata tulisan yang dibuat oleh sang bijak bisa menyentuh bergitu banyak orang yang lewat, dan mereka dengan suka relay berbagi uang untuk si pengemis.....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun