Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Pensiunan Dosen

Ayurveda Hypnotherapist

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Berdoa Tidak Mendengarkan Suara Tuhan, Meditasi Mendengarkan

6 Desember 2023   08:58 Diperbarui: 6 Desember 2023   09:09 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : https://www.kompasiana.com/thsalengke/5cdaa0213ba7f708301b51a3/pengemis-dari-sudut-pandang-agama-dan-sosial?page=2&page_images=1

Berdoa Sebagai Bukti Kepengemisan diri

Berdasarkan pemalakan saya, kebanyakan orang berdoa minta ini dan itu. Ini sebagai bukti bahwa selama ini sesungguhnya kita tilak mendengarkanb suara-Nya. Kita sibuk meminta tanpa merasakan syukur atau ucapan terima kasih atas segala berkah-Nya. Banyak hal yang kita lupakan selama ini. 

Kita minta kaya, tetapi benarkah ketika kita bisa banyak uang hidup bisa bahagia?

Sama sekali tidak. Karena begitu permintaan kita diberikan, kita akan minta lagi. Inilah bukti keserakahan yang ada dalam diri kita. Mungkin ada yang berkata, 'Bukan kah Tuhan memang tempat meminta segala sesuatu?'

Jangan jadikan Dia sebagai bankir bank. Kita telah memposisikan diri sebagai pengemis. Betapa kita merendahkan diri sendiri. Kita lupa bahwa Tuhan lebih dekat dari urat leher, adakah perpisahan sehingga kita minta-minta?

Ketika kita minta sesuatu, kita telah memisahkan diri dari Dia. Sama sekali tidak mungkin. Karena bila Dia Hyang Maha Hidup, mungkinkah kita bisa hidup tanpa kehadiran-Nya.  Sama sekali di luar akal saya bila ada yang mengatakan bahwa kita bisa ada di luar Hyang Maha Hidup. Karena keberadaan kita sebagai bukti kehadiran-Nya. Ya, bagaikan keberadaan mobil atau benda lainnya sebagai bukti bahwa ada yang membuatnya. Tidak mungkin ada sesuatu tanpa ada yang buat....

Mengapa kita mesti minta ini dan itu? Betapa kita merendah-Nya

Bukan kah dengan demikian kita sudah mengangggap Tuhan sebagai hyang maha tidak tahu?

Bukti lagi bahwa sesungguhnya kita tidak menganggap Nya sebagai Hyang Maha Tahu. Betapa kita telah merendahkan Dia..

Meditasi Mendengarkan Suara Nya 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun