Mohon tunggu...
Marheni
Marheni Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa UPR

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Inflasi untuk Bahan Pangan di Indonesia

23 Maret 2024   21:50 Diperbarui: 23 Maret 2024   21:52 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 

Inflasi

inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum contoh nya seperti kenaikan harga beras dan bahan pangan di indonesia yang kini banyak di perbicangkan,karena tingginya harga kenaikan beras.

seperti kita ketahui bahwa beras adalah kebutuhan pokok utama bagi masyarakat indonesia ,namun di balik kenaikan harga tersebut para petani kian senang karena mereka punya keuntungan yang lebih tinggi ,namun mereka juga juga sedikit kewalahan dengan cuaca yang tidak menentu ,sering terjadinya hujan akan membuat ladang atau sawah petani terendam ,dan pada saat kemarau sawah pun kekeringan bahkan bencana alam serta sistem distribusi lainnya, sehingga terjadi penurunan pasokan beras akibat menurunnya produksi padi oleh petani.

Jadi alasan tersebut lah yang membuat harga beras jadi naik,selain kenaikan harga beras dan bahan makanan lain seperti cabai,bawang dan daging sapi, daging ayam dan telor ayam,dan minyak goreng. 

Yang dulu nya bawang dan cabai di hargai 20 ribu per kilo ,sekarang menjadi 30 ribu per kilonya , minyak goreng dulu di hargai dengan 15 /liter sekarang 18/liter.kenaikan harga keduanya ini karena di akibatkan perubahan cuaca dan perushaan penghasil sawit yang sedang menurun,selain bahan makanan,bahan pokok lain nya pun turut naik. 

Seperti bahan bakar atau BBM.stabilitas harga pangan akan menentukan pola pengeluaran masyarakat yang cukup tinggi ketika berbelanja.Bahan pangan pokok merupakan kebutuhan mendasar yang harga nya haru tetap terjaga tinggi nya kenikan harga merupakan resiko yang harus di tanggung baik komsumen maupun produsen. 

Ketika harga pangan naik maka nilai beli masyarkat menurun sehingga asebilitas terhadap bahan pangan terganggu. Apalagi sekarang memasuki bulan puasa jadi permintaan masyarakat terhadap pangan cenderung naik ,harga bahan pangan yang semakin naik tiap tahun nya mungkin saja berpengaruh baik tehadap infalsi.

Selain dari pemerintah perubahan inflasi ini pun terjadi karena pemenuhan kebutuhan atau penjualan yang melambat.target infalsi tidak hanya di tentukan oleh harga pangan tetapi dari non pangan juga.seperti harga pakaian yang cenderung lebih mahal juga.sehingga terjadi peningkatan pengeluran rumah tangga untuk non pangan.

dan kondisi tersebut di perparah juga dengan kenaikan suku bunga atau perubahan nilai tukar rupiah yang di anggap paling agresif, suku bunga ini merupakan balas jasa atau nilai yang akan di berikan yang sangat penting di sistem perbank kan,maka dari itu suku bunga juga dapat menjadi pengendali laju inflasi penetapan ini tentu berdampak banyak hal bahkan meningkatnya angka penganguran dan  memperlambat ekonomi di indonesia,

sebagai pemegang otoritas tertinggi bank sentral juga bisa melakukan kegiatan manipulasi atas suku bunga jangka pendek yang bertujuan untuk memberi dampak pada tingkat laju infalsi dalam perekonomian .terbukti dari perilaku konsumen ,dimana saat suku bunga mengalami kenaikan maka permintaan terhadap pinjaman akan menurun .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun