Tabalong, Kalimantan Selatan -- Kabupaten Tabalong memiliki potensi ekonomi yang besar, terutama di sektor pertanian. Berdasarkan hasil studi terbaru, analisis menggunakan metode Location Quotient (LQ) dan Shift Share berhasil mengidentifikasi beberapa komoditas prospektif yang berpotensi dikembangkan sebagai unggulan daerah. Meskipun demikian, diperlukan pengelolaan dan pengembangan produktivitas yang lebih baik agar potensi tersebut benar-benar bisa memberi dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.
Studi yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat ini menunjukkan bahwa sektor pertanian Tabalong, terutama komoditas hortikultura, biofarmaka, dan buah-buahan, memiliki potensi besar namun perkembangan saat ini masih lamban. Beberapa komoditas, seperti cabai, jahe, kunyit, dan buah-buahan lokal, teridentifikasi sebagai produk dengan status "prospektif" di sejumlah kecamatan, yang menunjukkan bahwa komoditas ini layak dikembangkan lebih lanjut
Kecamatan Pugaan menjadi wilayah yang paling prospektif dengan 15 komoditas berpotensi, seperti cabai besar, kacang panjang, dan rempah-rempah. Sementara itu, kecamatan lainnya seperti Kelua, Tanta, dan Murung Pudak juga memiliki sejumlah komoditas yang dapat dioptimalkan. Jika dikelola dengan baik, komoditas-komoditas ini tidak hanya akan memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga berpotensi memasuki pasar regional.
Dalam upaya mengoptimalkan potensi ekonomi di Kabupaten Tabalong, ada beberapa saran strategis yang dapat diambil oleh pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan:
Peningkatan Produktivitas Melalui Penyuluhan dan Pelatihan
Pemerintah daerah dapat bekerja sama dengan instansi pendidikan dan ahli pertanian untuk memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada petani setempat. Ini dapat mencakup teknik budidaya modern, manajemen lahan, hingga penggunaan pupuk dan pestisida yang efektif namun ramah lingkungan. Langkah ini dapat membantu petani meningkatkan hasil panen dan kualitas produk, sehingga lebih kompetitif di pasar
Pembangunan Infrastruktur Penunjang
Untuk mendukung distribusi hasil pertanian, pembangunan infrastruktur seperti akses jalan, jaringan irigasi, dan fasilitas penyimpanan perlu diprioritaskan, terutama di kecamatan yang memiliki komoditas prospektif. Infrastruktur yang memadai akan mempermudah proses pemasaran produk pertanian dan meminimalkan kerugian akibat keterlambatan distribusi.
Pengembangan Pusat Pengolahan Produk Pertanian
Mendirikan pusat-pusat pengolahan produk pertanian dapat menjadi solusi untuk meningkatkan nilai tambah komoditas yang dihasilkan. Sebagai contoh, komoditas seperti cabai dan jahe dapat diolah menjadi produk sambal atau ekstrak herbal yang bernilai jual lebih tinggi. Ini juga akan membuka lapangan kerja baru dan mendukung perkembangan industri hilir di Kabupaten Tabalong.
Kemitraan dengan Pihak Swasta dan Investor
Mendorong kemitraan dengan sektor swasta atau menarik investasi di bidang pertanian dapat memberikan suntikan dana serta akses ke teknologi yang lebih maju. Investasi swasta juga bisa menjadi peluang untuk memperluas jangkauan pasar produk pertanian Tabalong ke tingkat nasional maupun internasional.
Peningkatan Sistem Pencatatan dan Data
Data yang akurat dan terkini sangat penting untuk perencanaan ekonomi yang tepat sasaran. Oleh karena itu, pengumpulan data komoditas perlu dilakukan secara berkala, terutama untuk memantau perkembangan sektor yang prospektif. Bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) atau membangun pusat data sendiri akan membantu daerah dalam menganalisis tren pasar dan menentukan prioritas pembangunan.
 Promosi dan Branding Produk Unggulan Daerah
Produk pertanian dari Tabalong, khususnya komoditas yang berstatus prospektif, dapat diperkenalkan melalui promosi yang terencana. Dukungan dalam bentuk branding produk akan meningkatkan daya tarik dan pengenalan produk lokal. Promosi dapat dilakukan melalui pameran, media sosial, maupun platform e-commerce untuk memperluas pasar hingga ke luar daerah.
