Penggunaan pestisida masih menjadi masalah bagi kesehatan masyarakat, oleh karena itu perlu adanya regulasi dari pihak yang berwenang, yang dapat mengarah pada perilaku penggunaan pestisida secara benar.
Ini adalah bagian dari bidang hukum dan kebijakan kesehatan. Keracunan pestisida dapat menyebabkan kesulitan bernapas, sakit kepala, efek neurologis atau psikologis dan iritasi kulit dan selaput lender.
Peraturan Mentri Pertanian no.39/permentan/SR.330/7/2015 tentang pendaftaran pestisida sebagaimana telah diubah dengan peraturan mentri no.06/Permentan/SR.330/2018
Petani di negara berkembang menggunakan bahan berbahaya pestisida saat mengambil sedikit atau tidak ada tindakan perlindungan. Di sana bukti terbatas pada faktor-faktor yang mempengaruhi langkah-langkah keamanan mereka dan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Keracunan pestisida akut (APP) diketahui menjadi masalah kesehatan utama di kalangan petani di negara berkembang, pengetahuan tentang prevalensi dan faktor risikonya terbatas(Afshari et al. 2018). Residu pestisida terakumulasi dan berkorelasi tinggi dengan dampak kesehatan yang merugikan (Liao et al. 2020).
Penggunaan pestisida kimia di bidang pertanian telah merusak lahan pertanian, perikanan, fauna, dan flora. Selain itu, peningkatan mortalitas dan morbiditas manusia akibat penggunaan pestisida kimia yang tidak aman adalah bahaya pekerjaan yang paling umum dan serius yang dihadapi oleh petani.
Petani memiliki persepsi juga bahwa penggunaan pestisida kimia dapat mengurangi penurunan produksi padi sawah dan resiko gagal panen (96,67% atau 29 orang petani responden).
Hal ini sesuai hasil penelitian Puspitasari, (2017), bahwa petani meminimalisir resiko kegagalan panen, bahkan sebelum diserang hama, petani sudah menggunakan pestisida kimia.
Sikap petani dalam menggunakan pestisida kimia adalah petani bersedia membayar harga mahal untuk pestisida kimia yang ampuh mengendalikan hama padi sawah, sehingga sesama petani akan bertukar informasi tentang pengalaman keefektifan penggunaan pestisida kimia supaya tidak terjadi gagal panen.
Karena itu, petani menyatakan bahwa petani tidak memiliki pilihan jika tidak menggunakan pestisida kimia untuk mengantisipasi kegagalan panen.