Mohon tunggu...
Marhan F. Faiz
Marhan F. Faiz Mohon Tunggu... -

Bekerja di Advertising Industry Jakarta sebagai copywriter. Tapi percayalah, masih sangat perlu belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Money

Kenal Lebih Dekat dengan “Positioning” (1)

25 November 2014   20:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:52 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rangkaian artikel ini akan membahas tentang positioning brand berdasarkan buku klasik pemasaran, “Positioning, The Battle For Your Mind”. Sebisa mungkin saya kaitkan dengan brand yang ada di Indonesia. Semoga rangkaian artikel ini bermanfaat.

***************

SEBAGAI APA BRAND ANDA DIKENAL?

Tahukah Anda, bagaimana teman-teman, handai taulan, tetangga dan semua orang mengingat Anda? Sebagai seorang insiyur? Atau seorang direktur? Guru? Orang jahat? Orang sakti? Orang baik? Ustad? Pemurah? Pelit? Atau apa? Benar atau salah anggapan orang-orang, itulah ‘positioning’ yang melekat pada Anda.

Begitu juga dengan brand produk Anda. Mau dikenal sebagai apa oleh konsumen? Produk yang mahal? Murah? Berkualitas? Elit? Biasa saja? Atau apa? Sengaja nggak sengaja, brand kita ada posisinya di benak para konsumen. Trus ada pertanyaan, bagaimana mau tahu positioning produk kita kalau konsumen tak kenal brand kita? Kalau itu yang terjadi, wah, gawat itu. Berarti ada yang salah dalam kegiatan branding produk Anda. Hal itu nanti kita bahas di artikel selanjutnya. Saya di sini akan membahas prinsip dasar dari positioning dulu.

Baiklah, biar lebih gampang, mari kita bahas dalam bentuk kasus saja. Apa kata yang terlintas ketika mendengar “Mercedes Benz”? Sebagian besar bilang, “mobil mewah” atau “mahal”. Itulah positioning Mercedes Benz. Dengan sekuat tenaga, Mercedes membentuk positioning tersebut melalui iklan dan semua jalur komunikasi. Semua desain iklan Mercedes tampak mewah, elegan dan sophisticated. Hingga kemudian Mercedes Benz dianggap oleh konsumen sebagai produk yang sophisticated.

1416896312226950209
1416896312226950209

1416896294461955473
1416896294461955473

Kasus yang lain. Bagaimana kalau obat nyamuk HIT? Mungkin kita akan mengingatnya sebagai obat nyamuk “murah”, “tidak mahal” sekaligus “lebih bagus”. HIT memposisikan diri sebagai obat nyamuk no 2 setelah Baygon. Konsumen pun kemudian membeli HIT ketika menganggap Baygon terlalu mahal.

Lalu kenapa harus ada positioning untuk produk kita? Di era dunia yang super bising ini, benak konsumen menerima begitu banyak informasi, mulai berita politik, ekonomi hingga iklan. Iklan brand kita langsung tenggelam walaupun datang dengan bertubi-tubi. Karenanya kita butuh positioning, untuk memperkuat pesan kita sehingga kita masih punya kesempatan untuk diingat oleh konsumen.

Positioning adalah cara yang paling efektif untuk bisa masuk dalam ingatan konsumen. Mercedes Benz berhasil diingat sebagai mobil mewah dan Daihatsu Xenia berhasil diingat sebagai mobil murah yang bisa ngangkut orang banyak. Sedangkan HIT bisa menembus ingatan konsumen dengan tagline, “Buat Apa Bayar Lebih Mahal?”

Nah, ingin diingat sebagai apa brand kita oleh konsumen? Karena itu, pikirkanlah postioning brand Anda mulai sekarang dengan serius. Besar atau kecil bisnis Anda, positioning brand terlalu penting untuk diabaikan. Semoga artikel ini bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun