Kabupaten Sragen yang berada di Jawa Tengah, memiliki tantangan dalam menghadapi perubahan ikliim dan dampaknya terhadap siklus hidrologi  di wilayah tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir, perubahan iklim telah berdampak signifikan terhadap sumber daya air dan ekosistem hidrologi di wilayah ini, serta mempengaruhi keberlanjutan air bersih dan kehidupan masyarakat.
Siklus hidrologi, yang mencakup penguapan, presipitasi, aliran permukaan, dan infiltrasi adalah proses penting yang mengatur distribusi air di suatu daerah. Perubahan Iklim, termasuk peningkatan suhu global, perubahan pola curah hujan, dan perubahan musim, mempengaruhi siklus hidrologi di Kabupaten Sragen.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh Kabupaten Sragen adalah penurunan jumlah curah hujan yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Pola hujan yang tidak stabil telah mengganggu siklus hidrologi di wilayah ini, mengakibatkan penurunan aliran permukaan dan tingkat air tanah yang menurun. Akibatnya, suplai air untuk kebutuhan pertanian, permukiman, dan industri menjadi terancam.
Peningkatan suhu global juga berdampak pada penguapan yang lebih cepat, mengurangi ketersediaan air sungai, waduk, dan sumber air permukaan lainnya. Selain itu peningkatan intensitas curah hujan yang terjadi dalam waktu singkat juga meningkatkan risiko banjir dan tanah longsor di beberapa daerah di Kabupaten Sragen. Permasalahan hidrologi ini juga terasa pada sektor pertanian, yang menjadi  tulang punggung ekonomi lokal. Petani Kabupaten Sragen menghadapi tantangan dalam mengelola irigasi dan menghadapi kekurangan air untuk irigasi tanaman pangan komoditas pertanian lainnya. Selain itu, kualitas air yang buruk juga dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat, terutama dalam hal penyediaan air minum yang aman dan sanitasi yang memadai.
Pemerintah Kabupaten Sragen telah mengambil beberapa langkah untuk menghadapi  tantangan ini, termassuk upaya untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya air, konservasi air, dan pengelolaan risiko bencana. Peningkatan infrastruktur irigasi, pengelolaan sumberdaya air yang berbasis pada ekosistem, serta promosi teknologi irigasi hemat air menjadi langkah-langkah yang diambil untuk menghadapi permasalahan hidrologi yang terjadi di wilayah kabupaten sragen.
Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta juga penting dalam menghadapi tantangan ini. Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaaan air yang berkelanjutan, serta promosi penggunaan teknologi yang ramah lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H