Â
Undangan untuk mengikuti pertemuan melalui grub whatsApp dari Ibu pengajar praktikku, ku masuki telat tigabelas menit dari waktu yang di jadwalkan.Tujuan pertemuan itu adalah untuk mensinkronkan antara petunjuk teknis di pdf dengan action yang akan kami jalani pada tanggal yang telah di tentukan.Pendampingan Individu dua ini dimaksudkan untuk memberikan penguatan terhadap apa yang telah kami pelajari selama proses pendidikan calon guru penggerak angkatan enam dengan implementasi visi sekolah tempat kami mengabdikan diri sebagai guru.
Pada pendampingan kali ini, kami di tuntut untuk membuat sebuah forum diskusi yang akan di hadiri oleh kepala sekolah, Ibu pengajar praktek, lima rekan sejawat dan kami sendiri selaku calon guru penggerak. Dalam diskusi tersebut Calon guru penggerak di tuntut untuk merumuskan visi sekolah yang selaras dengan visi sekolah yang sudah ada sebelumnya dan memetakan penerapan yang sudah dan belum sinkron dengan visi sekolah, baik itu oleh calon guru penggerak sendiri atau oleh warga sekolah.
Sebuah tugas yang kelihatan simpel namun sangat memacu adrenalin, bagaimana tidak, Kami sampai harus memikirkan banyak kalimat pembuka yang sekiranya adem di dengar untuk di sampaikan kepada kepala sekolah, agar tidak ada rasa ketersingungan dalam mengartikan maksud dan tujuan penyampaian praksa perubahan tersebut.
"Saya bingung, karena saya harus menghadapi dua Waka kurikulum saya, dan tidak mungkin saya akan bisa merubah visi sekolah yang sudah ada," Sangsi Bu Baiq Sri Herlina, salah seorang temanku, calon guru penggerak yang berdinas di SMA 1 kuripan.Sementara beliau berdua selalu memberikan dukungan dan arahan selama ini, Bagaimana aku harus mengawali diskusi itu," lanjutnya.
"Kalau saya, akan memulai dengan kata kata, posisi saya saat ini adalah sedang belajar, jadi saya akan belajar membuat visi pemimpin pembelajaran jangan di perberat," Sambung Pak Edy Supratman salah seorang teman yang bertugas di SMP 1 Lingsar .
Dan masih banyak kegalauan dalam sesi diskusi kami, Memang tidak mudah akan memaparkan prakarsa perubahan pada Pemimpin pembelajaran yaitu kepala sekolah yang mana sudah semaksimal mungkin merumuskan dan menetapkan visi sekolah sampai bisa terealisasi dan di implementasikan dalam berbagai bentuk program program sekolah.
Masih ada beberapa hari sebelum deadline diskusi itu tiba, namun rasa tak nyaman mulai berasa dalam diri, begitu banyak skenario yang tentu sedang kami fikirkan untuk bisa membuat jalannya diskusi kami nanti berjalan adem dan sesuai ekspetasi.
Dengan pompaan semangat dari Bu Ida Hardini, Guru SMP 1 Gunung Sari selaku Pengajar Praktek kami di tambah beberapa kesepakatan dan kalimat kalimat opsi yang di tawarkan untuk membuat kecemasan kami larut dalam kata mufakat.
Meski masih ada sedikit rasa was was dan keraguan  menyelimuti benak kami, setidaknya kami sudah maju satu langkah mempersiapkan nyali untuk mengeksekusi diskusi agar bisa berjalan sesuai rencana dan harapan.
Karena sekuat apapun kami tertekan dalam mengimplementasikan kewajiban merumuskan visi sekolah yang terbingkai dalam tugas membuat prakarsa perubahan, dan selemah apapun nyali yang kami rasakan dalam menghadapi kepala sekolah, tetaplah ini hanyalah tugas dari serangkaian tugas yang harus kami jalani. Kepala sekolah juga adalah sosok pemimpin pembelajaran yang tentu akan selalu mendukung dan memfasilitasi semua guru di bawah kepemimpinanya.