Mohon tunggu...
Marhamah Alwan
Marhamah Alwan Mohon Tunggu... Guru - Pemelajar sepanjang hayat

Ibu rumah tangga yang suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Reuni di Kala Senja

19 November 2022   20:38 Diperbarui: 19 November 2022   20:43 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini perjalananku menembus jalan raya adalah untuk memenuhi undangan silaturahmi rekan sepondok angkatan tahun 1994 yang terframe dalam sebuah istilah reuni. 

Pertemuan  yang diprogramkan satu bulan sekali ini memang merupakan gagasan dari kami anak anak biologi yang lebih sering di sebut Bio embeling oleh salah seorang guru kami karena tingkah polah kami yang suka membuat masalah tapi tetap dapat menorehkan prestasi yang bisa membanggakan sekolah kami Pondok Pesantren Darul Muhajirin Praya pada saat itu.

Reuni menurut istilah berarti pertemuan kembali sekelompok orang yang pernah bersama sama dalam suatu kegiatan atau tempat. Reuni adalah berkumpulnya kembali sekelompok orang untuk mengenang kebersamaan yang pernah di lalui, sambil bertukar cerita tentang banyak hal baru yang sedang dan telah di lalui. 

Dalam sebuah pertemuan ada beberapa pertanyaan yang seperti paikem selalu ditanyakan oleh rekan sejawat dalam pertemuan tersebut, seperti " Sudah berapa anaknya?" " Kerja dimana ? " dan " Sekarang tinggal dimana ?" ya, seolah olah pertanyaan tersebut adalah kewajiban untuk menanyakannya, baik itu reuni kalangan biasa ataupun reunian di kalangan jetset yang uangnya tidak berseri lagi.

Melihat tahun angkatan kami yang berangka 1994 tentu yang terfikir adalah ini merupakan pertemuan komunitas anak pondok yang sudah tidak muda lagi, ya kami memang sudah berada di usia kepala lima, usia yang terbilang sudah mulai senja untuk perkumpulan kami yang sudah mulai menua. 

Usia memang sudah mulai senja namun semangat kami seolah usia kami masih seakan berkumpul di ruangan pondok di usia belasan tahun, padahal ada beberapa diantara kami yang sudah berstatus sebagai seorang nenek.

Tawa dan canda mengiringi gelak kami yang sesekali saling mengejek dalam humor jika ada diantara kami yang enggan di sebut tua, entahlah, apakah reuni ini yang menyebabkan kami merasa kembali muda ataukah kami yang terlalu berambisi melawan tua dengan candaan dan godaan yang selalu bisa menghibur sehingga segala permasalahan seolah tertinggal di rumah masing masing.

Reuni memang bak obat mujarap yang bisa menghilangkan stres dengan segala peristiwa tidak mengenakkan yang tentu bisa saja mendatangi kami, reuni adalah kebersamaan sampai kami akhirnya suatu saat nanti akan absen karena sakit atau kembali pada sang pencipta. 

Kan selalu ku sempatkan waktu untuk berkumpul dalam pertemuan ini, sampai waktuku malam dan sudah tak mampu melihat lagi. Semoga komunitas ini selalu di berikan waktu yang lebih panjang untuk membingkai kenangan lebih banyak lagi dalam situasi sehat wal afiat dan penuh kebahagiaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun