Dunia perlengkapan olahraga (Apparel) sepertinya tak bisa terlepas dari dua brand besar yang sudah lama mendunia yaitu Nike dan Adidas, hampir semua lini produk kedua brand tersebut mengusai pasar domestik, ini bisa di liat dari outlet yang tersebar di berbagai kota. Tak ketinggalan juga barang 'KW' yang beredar hampir disetiap pedagang kaki lima.
Karena Brandminded nya yang keterlaluan, orang Indonesia khususnya anak muda, lebih suka memakai produk dengan merk Nike atau Adidas 'KW' dari pada merk lokal asli seperti League maupun Specs. Tak bisa dipungkiri, promosi yang efektif dan terus menerus menjadi kunci kedua brand tersebut merebut hati konsumen. Bisa kita buktikan saat ada pertandingan sepak bola atau futsal, hampir semua ada brand Nike atau Adidas.
Tapi, menurut saya yang cenderung lebih suka produk Nike, terdapat nilai lebih dan kurang dalam dua produk ini. Bahasan dalam tulisan ini berkaitan dengan teknologi produk dan juga model model terbaru plus endorse pemain siapa yang menang.
Teknologi Nike vs Adidas
Saya akan membahas lebih ke teknologi terbaru yang dimiliki kedua produk ini, Karena jika dirunut mulai awal sejarah munculnya produk ini, akan sangat panjang pembahasannya.
Terbaru, Nike mempunyai teknologi ACC, ini adalah teknologi yang dipersiapkan produsen apparel asal amerika serikat ini untuk menyambut musim semi dan musim hujan. Sementara, adidas belum mengeluarkan teknologi sejenis untuk mengimbangi inovasi ini.
Dalam menyambut isu global warming Nike juga berinovasi dengan mengeluarkan teknologi terbarunya yang bernama Green Speed. Teknologi ramah lingkungan ini dikaitkan dengan produk sepatu yang diproduksi terbatas, sehingga selain melestarikan lingkungan, produk ini terasa eksklusif. Adidas, lagi-lagi, belum punya produk pembanding untuk dipilih konsumen.
Teknologi terakhir yang didengar pada sepatu bola Adidas adalah teknologi Chip Micoach, yang pada awalnya hanya di gunakan untuk seri sepatu yang digunakan oleh megabintang lapangan hijau, Â Lionel Messi yaitu Adidas F50, yang pada akhirnya digunakan pada hampir seluruh sepatu bola Adidas.
Penjualan Nike vs Adidas
Biasanya yang menjadi tolok ukur keberhasilan suatu inovasi dua produk tersebut adalah even-even sepak bola besar di dunia. Sejak perhelatan Euro 2012 penjualan sepatu bola Adidas terjadi penurunan, jauh dari yang di harapkan, kondisi berbeda ditunjukkan Nike, yang mengeluarkan seri spesial euro lewat seri Clash-nya, penjualan sepatu Nike lewat sepatu futsal nike victory clash nya, bisa dikatakan sukses selama euro 2012 berlangsung.
Ini sangat berbanding terbalik dengan seri Adidas LZ yang merupakan edisi khusus euro 2012. Launching dilakukan saat euro 2012 berlangsung, tapi penjualan masih lebih dari yang di harapkan, penyebabnya bisa karena kurangnya biaya iklan adidas lewat endorse pemain. Hal yang terjadi juga  kebanyakan pemain sepak bola yang di endorse justru malah duduk di bangku cadangan.