Tulisan ini saya sampaikan di sini, karena terinspirasi oleh salah satu tulisan teman di Kompasiana (maaf lupa namanya), yang mampu mengoleksi semua buku (termasuk komik) dengan pengarsipan yang sangat rapi. Intinya adalah, kita sebagai orang tua janganlah memusuhi anak-anak yang suka membaca komik.
Komik, sebuah benda yang amat akrab dengan dunia anak-anak. Orang tua, sebagian tentunya (bisa sebagian besar, bisa pula sebagian sangat besar) dari kita sering memusuhinya karena “negatif-negatif” yang menempel atau ditempelkan pada benda yang satu ini. Dalam School Dictionary maupun Webster’s New World Dictionary, 1993, memberi arti “comic: (1) of or relating to comedy, or (2) causing laughter or mirth, amusing”.
Padahal, dengan sejenak, dengan sesaat, kita menjadi “anak-anak” lagi, kita akan dapat menikmatinya, dapat mengakrabinya. Dan, mungkin yang paling penting, dapat memberikan pelajaran berharga melalui komik yang sama-sama diakrabi dengan anak-anak kita.Menurut pendapat banyak orang, bahwa two way communication itu lebih baik dibandingkan yang one way.
Marilah kita kembangkan komunikasi dua arah dengan anak-anak kita. Sambil berduaan berasyik dengan komik, kita tunjukkan mana yang baik dan mana yang kurang baik. Kita arahkan anak-anak untuk melakukan hal-hal baik.
Setuju??
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H