Pada era yang semakin modern dan dinamis, aspek kesehatan manusia semakin terancam dan menghadapi berbagai tantangan yang semakin kompleks. Salah satunya adalah tantangan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, yaitu stunting.Â
Menurut BKKBN, stunting adalah sebuah kondisi dimana anak-anak mengalami gagal pertumbuhan dan perkembangan akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu lama, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai, terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 menunjukkan bahwa angka stunting di Indonesia mengalami penurunan dari tahun 2021, yaitu dari 24,4% menjadi 21,6%. Angka ini tidak hanya mencerminkan kegagalan pertumbuhan fisik, tetapi juga dampak yang jauh lebih luas, seperti penurunan kemampuan kognitif dan daya tahan tubuh yang lemah. Sehingga diperlukan upaya-upaya untuk pencegahan hingga penanggulangan stunting.
BKKBN Jabar bersama IPB University melakukan berbagai upaya dalam pencegahan sekaligus penanggulangan stunting. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Kelompok KKN-T Inovasi IPB University Kota Bandung di Kelurahan Margahayu Utara, Kecamatan Babakan Ciparay dengan mengadakan sosialisasi penanggulangan stunting dan demo cooking untuk MP-ASI (Makanan Pendamping ASI).Â
Berdasarkan data terakhir yang dikumpulkan ibu-ibu posyandu, terdapat 37 anak yang mengalami stunting. Posyandu diadakan sebulan sekali dan bergilir dari RW ke RW. Pada kegiatannya, posyandu akan mengadakan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) seperti bubur kacang hijau atau bubur sumsum.  Pemberian PMT saja tidak cukup untuk mencegah dan menanggulangi stunting. Ada banyak hal yang perlu diperhatikan salah satunya adalah jenis menu PMT yang diberikan dinilai kurang beragam. Hal ini yang menjadi latar belakang kreasi menu PMT melalui demo cooking MP-ASI.
Sosialisasi penanggulangan stunting ini dilakukan pada Jumat, 7 Juli 2023 di Kantor Kelurahan Margahayu Utara. Dengan dibawakan oleh Ilhan Badzlin dan Tri Setia Kartika Candra sebagai MC, sosialisasi ini dihadiri oleh Lurah Kelurahan Margahayu Utara, Bapak Agus Susanto. Kemudian dihadiri pula oleh Dosen Pembimbing Lapang kelompok KKN sekaligus pembicara, Ibu Risda Rizkillah S.Si., M.Si., perwakilan UPT Puskesmas Caringin, Ibu drg. Sri Widiawati, perwakilan kader-kader posyandu setiap RW yang ada di Kelurahan Margahayu Utara, serta perwakilan dari DKPP (Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian) Kota Bandung.
Program ini dinamakan BENING: Bersama Tanggulangi Stunting dengan topik "Peran Keluarga dalam Pencegahan Stunting". Dalam sosialisasi ini, setiap peserta yang hadir mendapatkan leaflet/ brosur terkait stunting. Acara dibuka dengan sambutan dari Bapak Agus Susanto selaku lurah setempat dan Ibu drg. Sri Widiawati selaku perwakilan puskesmas setempat.Â
Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Ibu Risda Rizkillah, S.Si., M.Si. selaku perwakilan dari BKKBN Jabar sekaligus dosen di IPB University. Materi yang dibawakan membahas terkait definisi stunting, tanda-tanda dan indikator stunting, serta cara pencegahan dan penanggulangan stunting 1000 HPK. Setelah itu dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.Â
Selama acara berlangsung, ibu-ibu kader posyandu setiap RW terlihat aktif dan antusias dalam mengikuti sosialisasi. Pada sesi diskusi, banyak dari para kader yang mengajukan pertanyaan. Dengan interaktif, Ibu Risda selaku narasumber menjawab dengan padat dan jelas. Acara sosialisasi ini ditutup dengan agenda penyerahan sertifikat bagi narasumber dan foto bersama dengan hadirin.
Program pencegahan dan penanggulangan stunting yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa KKN ini tidak hanya berhenti pada sosialisasi ini saja. Namun, dilanjutkan dengan acara demo cooking berupa perlombaan masak untuk MP-ASI (Makanan Pendamping ASI) untuk ibu-ibu di Kelurahan Margahayu Utara ini.