Mohon tunggu...
Margo Budy Santoso
Margo Budy Santoso Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sarjana Sastra dan Bahasa Indonesia

Perkenalkan nama saya Margo Budy Santoso, saya memiliki hobi dalam menulis, entah menulis tentang diri sendiri atau lingkungan sekitar. Saya masih belajar dan akan terus mencoba berkembang, jangan sungkan untuk memberikan kritik serta saran yang membangun untuk diri saya. Terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Waspada! IDF Prediksi Masyarakat Indonesia Akan Banyak Menderita Penyakit Diabetes

25 Oktober 2023   10:08 Diperbarui: 25 Oktober 2023   10:11 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengecekan Tingkat Gula Darah, Source: Freepik

Federasi Diabetes Internasional (IDF) memperkirakan bahwa pada tahun 2045, sekitar 48,9 juta orang di Indonesia akan menderita diabetes. Angka ini sangat mengkhawatirkan karena jumlah penderita diabetes di Indonesia saat ini sudah sangat tinggi. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, pada tahun 2018, terdapat sekitar 10,3 juta orang di Indonesia yang menderita diabetes. 

Diabetes adalah penyakit yang disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi dalam jangka waktu yang lama. Penyakit ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan seperti kerusakan saraf, kerusakan ginjal, dan bahkan kebutaan. Diabetes tipe 2, yang merupakan jenis diabetes yang paling umum, biasanya disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat seperti pola makan yang buruk dan kurangnya aktivitas fisik. 

Menurut IDF, faktor risiko utama untuk diabetes tipe 2 adalah obesitas, usia, dan riwayat keluarga. Obesitas adalah faktor risiko yang paling signifikan karena dapat menyebabkan resistensi insulin, yaitu kondisi di mana tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas dan berfungsi untuk mengatur kadar gula darah dalam tubuh. 

Sayangnya, prevalensi obesitas di Indonesia semakin meningkat. Menurut data dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, pada tahun 2018, sekitar 21,8% orang dewasa di Indonesia mengalami obesitas. Hal ini disebabkan oleh perubahan gaya hidup yang semakin modern, seperti pola makan yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik. 

Selain obesitas, faktor risiko lain untuk diabetes tipe 2 adalah usia. Semakin tua seseorang, semakin besar kemungkinannya untuk mengembangkan diabetes tipe 2. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa tubuh manusia cenderung mengalami resistensi insulin seiring bertambahnya usia. 

Riwayat keluarga juga dapat menjadi faktor risiko untuk diabetes tipe 2. Jika ada anggota keluarga yang menderita diabetes, maka kemungkinan seseorang untuk mengembangkan diabetes juga akan meningkat. 

Untuk mencegah diabetes, ada beberapa hal yang dapat dilakukan. Pertama, menjaga berat badan yang sehat dengan cara mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang serta melakukan aktivitas fisik secara teratur. Kedua, menghindari konsumsi makanan yang mengandung gula dan karbohidrat yang tinggi. Ketiga, menghindari merokok dan mengonsumsi alkohol. Keempat, melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur untuk memantau kadar gula darah. 

Selain itu, pemerintah juga dapat berperan dalam mencegah diabetes dengan cara meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan dan menerapkan kebijakan yang mendukung gaya hidup sehat. Misalnya, pemerintah dapat memberikan insentif bagi perusahaan yang menyediakan fasilitas olahraga bagi karyawannya atau memberikan pajak yang lebih tinggi untuk makanan yang mengandung gula dan karbohidrat yang tinggi. 

Diabetes adalah penyakit yang dapat dicegah dan diobati jika dideteksi sejak dini. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk menjaga kesehatan dan menghindari faktor risiko yang dapat menyebabkan diabetes. Dengan cara ini, kita dapat mencegah terjadinya peningkatan jumlah penderita diabetes di Indonesia dan meningkatkan kualitas hidup kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun