Allahuakbar Allahuakbar Allahuakbar..
Puncak kejayaan hati untuk senantiasa meraih kebersihan jiwa identik dengan saling maaf memaafkan.
Sobat pasti tak heran dengan banyaknya broadcasan yang masuk dengan berisian permintaan maaf.
BCan yang masuk apakah hanya sekedar lewat saja. Iya terkadang tidak mengena dihati. Pesan hanya masuk dengan direspon pada umumnya.
 Sudah terkesan memaafkan namun ternyata hati belum sembuh dari luka masa lalu. Luka ini perlu diobati dengan meminta maaf dan memberi maaf.
Lantas bagaimana agar pantas dalam permohonan maaf
1. Kunjungi Rumah Kediamannya
Kunjung mengunjungi sudah menjadi adat masyarakat, terutama pada keluarga besar. Dari yang muda datang ke yang tua. Sang anak yang sudah menikah membesuk ke rumah orang tuanya, cucu ke rumah kakek neneknya.
Seorang adik kerumah kakak dst. Adat ini jika dilestarikan akan menjadi suatu kerukunan dalam suatu keluarga. Banyak sekali yang dikarenakan momen lebaran menjadi bertemu, semenjak 2, 3, 4, 5 bahkan 6 tahun lamanya. Momen ini mengusahakan semua berkumpul dan saling memaafkan.
Tak lupa sisipkan uang pesangon untuk para bocil-bocil atau keponakan. Anggap sebagai sedekah dan berbagi. Sehingga begitu indah momen lebaran ini.
2. Menelpon dengan permohonan maaf sebelumnya.