"BATU PUTIH" Anda Pernah Mendengar itu, nah dalam bahasa umum biasa di sebut "BATU BRANGKAL KAPUR" jenis batu ini banyak di jumpai di pegunungan berkarakter karst. Biasanya batu ini berada dalam satu lempengan besar, ada yang tertimbun tanah dan ada yang menonjol ke permukaan tanah. Zona kawasan batu putih ini akan banyak anda jumpai, terutama jika anda berkunjung ke Kecamatan Dlingo bantul atau akan lebih banyak lagi jika anda berkunjung keKabupaten Gunungkidul yogyakarta.
Di Kecamatan Dlingo bebatuan jenis ini berada di kawasan timur diantaranya di Desa JatiMulyo, Desa Temuwuh dan Desa Dlingo. Hal ini dikarenakan karakter wilayah ini hampir mirip dengan wilayah Kabupaten Gunungkidul, menginggat ketiga wilayah ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Gunungkidul. Kerajinan Batu putih di Kecamatan Dlingo sampai saat ini masih sekedar sebagai usaha yang dikesampingkan dan lebih banyak diproduksi untuk kepentingan rumah tangga. hasil dari produksi kerajinan batu putih ini bisa berupa "Keren Pawon" atau Tungku untuk memasak, Tegel batu atau lantai batu giring dan sebagai pengganti bata merah untuk bangunan rumah.
Untuk lebih mengoptimalkan hasil produksi batu putih di kawasan Dlingo sebenarnya tidak memerlukan banyak biaya. namun tentu saja kerjasama berbagai pihak diperlukan guna mendukung pemberdayaan potensi lokal yang ada. Hal ini pada kemudian hari akan menjadi penting karena potensi batu putih yang masih mungkin digarap dan diolah tidak sekedar sebagai penunjang kebutuhan rumah tangga namun juga berorientasi ekonomis.
Nilai ekonomis ini baru akan muncul ketika penyadaran pemanfaatan potensi lokal yang ada berkembang, nah pertanyaannya adalah...Siapa yang akan memulai untuk membawa masyarakat mengenali potensi lokal yang ada sehingga berhasil guna dan berdaya guna ekonomis untuk kesejahteraan masyarakat itu..? apakah kita sebagai masyarakat biasa atau pemerintah sebagai pihak yang berkepentingan terhadap kesejahteraan warganya...? sumber : http://margi-rekaos.blogspot.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H