Mohon tunggu...
Melly Feyadin
Melly Feyadin Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger

Blogger. https://www.melfeyadin.web.id/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cerita Visit DPD RI

1 Maret 2012   01:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:43 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama, jujur..waktu mulai berfikir dan menulis “Seandainya saya menjadi anggota DPD RI” akhir tahun kemarin..saya nggak berfikir ingin menang. Yang saya inginkan hanyalah hadiahnya..hahaha (sama ajaaaa dodol!) dari seribu sekian peserta, lalu terpilih menjadi 100 peserta, lalu di pilih lagi menjadi top 20 pemenang lomba DPD. Rasanya seperti mimpi. Akhirnya saya bener-bener niat pengen menang. Tapi sayangnya saya nggak jadi pemenang yang sesungguhnya.

at Ruang Asean Anggota + Peserta lomba DPD RI -16 Februari 2012

TAPI, Alhamdulillah banget. Dengan jadi finalis lomba DPD itu sudah merupakan pencapaian yang luar biasa buat saya. Apalagi di undang secara resmi oleh DPD RI untuk hadir di pengumuman pemenang, berkunjung ke kantor pemerintahan, DPD, DPR, MPR dan menginap di hotel mewah bintang 5 at Sultan Hotel selama dua malam. Yah, kapan lagi? Semua akomodasi di tanggung pihak DPD RI. Dan satu hal yang perlu di ketahui, Ibu Siti Nurbaya Bakar (Sesjen DPD RI) bilang, semua dana untuk acara lomba dari awal sampai final, akomodasi untuk semua peserta finalis lomba yang berjumlah 39 orang. Dananya bukan berasal dari APBN, tapi melainkan dari semua anggota DPD RI. Semoga itu benar yah(?).

Beberapa finalis lomba berfoto dgn ketua DPD RI, Bpk, Irman Gusman

Selama mengikuti acara #visitDPD selama tiga hari di Jakarta kemarin, banyak hal yang membuat saya sadar, berita negative apa yang media beritakan, memang sedikit banyak ada benarnya, Tapi yaa..selain itu, semuanya menyenangkan..banyak juga hal positif yang di dapat, pengalaman baru, teman-teman baru, bertemu orang-orang hebat. Dan tentunya hadiah yang di dapat. Hehehe.

Karena saya lagi males cerita dan nulis-nulis, mungkin karena masih pengen tidur di hotel bintang lima kali ya..hahaha. Sedikit banyak, apa yang saya rasakan hampir sama dengan apa yang di rasakan oleh salah satu peserta finalis lomba DPD di blognya mas Teguh, dari Bogor juga.

Dari atas gedung bundar, tempat biasa orang2 berdemo :D (katanya angker)

Ini saya copas aja yah..dan ada sebagian yang saya edit.

Hasil dari membuat tulisan “Seandainya saya menjadi anggota DPD RI“:

1.Bertemu langsung dan berjabat tangan dengan orang-orang yang katanya mewakili kepentingan saya, Anda dan seluruh rakyat Indonesia.

2.Bertemu langsung dengan Ibu Ira K yang cerdas, cerdik, seksi dan wangi. (dulunya presenter berita)

3.Menginap 2 malam di hotel yang sangat mewah. (Hotel Sultan Jakarta)

4.Bisa makan seperti babi, puaaaass bangeettt. Mau apa aja bisa sebanyak apapun, all you can eat. (Untungnya saya vegan wannabe yang menghindari daging dan telur).

5.Dapat amplop Rp 854.000 (sebagai ganti ongkos taxi)

6.Dapat beberapa souvenir berupa kaos, kalender, jam meja, mouse pad, gantungan kunci plus sebuah buku tebal banget, semacam otobiografi dari seseorang yang tampaknya penting. (becanda Pak!).

7.Jadi punya kenalan temen-temen finalis yang hebat.-hebat dari berbagai profesi. Dan sepertinya cuma saya yang lulusan SMA :).

Perkenalan & pembagian sertifikat di ruang pers 16 februari 2012

Kritik (mungkin saja diwarnai kedengkian akibat tak kebagian gadget)...hahaha.

1.Masih ada anggota dewan yth yang menghisap rokok dan melakukan pembiaran saat ada orang (kebetulan rekannya sendiri) merokok dalam ruangan ber-AC yang saat itu juga sedang dihuni oleh banyak sekali orang-orang yang tidak merokok. Di situ juga hadir anak sekolah kelas 12(?) yang imutnya masih seperti anak di bawah umur.Jika akibat sakaw kecanduan rokok saja tega menindas kesehatan orang lain (termasuk anak-anak) tanpa berpikir panjang… Apa jadinya jika mereka diberi kekuasaan yang lebih besar? Mungkin yang akan dikorbankan “tanpa pikir panjang go ahead” bakal lebih mengerikan.

2.Kesan mewah dari kehidupan anggota dewan yang tergambar dalam 2 hari itu mengecewakan. Misal: Makan mewah sepuasnya, pesta-pesta dan nyanyi-nyanyi dan joget-joget. Itu kurang pantas, secara dimana-mana masih banyak yang tidur sambil menahan lapar (emangnya para lapar sial itu tanggung jawab siapa?). Bahkan cara buang air besar di tempat menginap pun “kurang indonesia”. Basuh pantat kok cuma disediakan tisu sajaaargh!?! Hehe, ya soal boker itu paling cuma sentimen kampungan saya. Mungkin zaman sekarang tinggal saya seorang yang memboroskan air sewaktu cebok, sedangkan yang lain sudah bercebok sambil mendukung penebangan hutan.

3.Dosis diskusi tak sebanding dengan dosis senang-senang. Dosis yang sudah sedikit itu juga masih terlalu pekat dengan “penyadaran akan perlunya perubahan undang-undang demi kewenangan yang lebih besar”.

4.Salam yang diucapkan setiap awal bicara cukup ganjil. Bunyinya “Assalamualaikum wr wb, Salam sejahtera, Om Swastiastu, Om Shanti-shanti om.” Bayangkan jika kita sudah mampu menghormati agama-agama yang lain, itu salam mau sepanjang apa?

Dinner di ruang Asean @thesultanhotel

Saran:

1.Lain kali akan lebih baik dosis senang-senang dan mewah-mewah dikurangi. Ganti dengan agenda yang lebih mendidik dan mencerdaskan. Brand “hidup mewah sambil berebut kekuasaan, persetan rakyat kelaparan” harusnya jangan dipakai lagi. Branding baru mestinya seperti: “kerja, kerja dan kerja, demi kebahagiaan Rakyat Indonesia Raya”.

2.Tunjukkan dulu kalau DPD bisa dipercaya, bisa transparan dan bisa dikontrol oleh rakyat. Jika itu sudah dilakukan nanti lebih pantas untuk bicara amandemen dan cari kewenangan yang lebih besar. Kalau sama-sama tidak transparan, sama-sama tidak bisa dikontrol rakyat, bukankah hasilnya juga mengerikan?

3.Ritual salam panjang itu bisa diganti yang lebih praktis macam “Salam Indonesia” atau “Salam Demokrasi” atau apalah yang lebih mengusung kebersamaan dan bebas dari aroma sektarian. Selain meningkatkan rasa kebersamaan, mereka yang imannya begitu lemah hingga terguncang tiap kali mengucap/mendengar salam agama dicampur-campur akan dapat tidur lebih tenang (atau makin gelisah karena merasa imannya tak dihormati? hehe).

Copas dari blog : http://guhpraset.wordpress.com/2012/02/18/hasil-ikut-visitdpd/

1. dg @ndorokakung, 2. finalis, 3. salah satu anggota DPD RI

Ini untuk rangkaian acara kemarin:

Hari Pertama 16 Februari 2012

-Jam 10 pagi saya sudah sampai di Hotel Sultan, menunggu panitia dan langsung ke ruang asean untuk registrasi awal. Check in hoteljam 11. Dan satu kamar dengan mahasiswi ITB dari Depok, namanya Afikaaa…iyaaaa…haha. Bukan! Namanya Nasha.

-Jam1 siang turun ke lobby untuk makan siang di peacock dan berkenalan dengan peserta lain dari berbagai daerah.

-Jam 2 siang bersiap-siap lagi di lobby hotel berkumpul untuk segera menuju DPR memantau sidang Paripurna DPD ( anggotanya sedikit dengan ruangan yang luar biasa besar).

-Sampai Gedung MPR/DPR/DPD masuk ke ruangan pers, untuk berkenalan dan pembagian sertifikat oleh bapak Syiaruddin. Juga berkenalan lebih dekat dengan semua peserta.

-Saya lupa jam berapa, menuju gedung nusantara V untuk sidang paripurna, dengan ketua DPD RI, bapak Ir. Irman Gusman, dan wakilnya Ibu GKR. Hemas

rundown acara

-Setelah sidang Paripurna selesai kami menuju halaman gedung bundar. Berfoto bersama dengan ketua dan anggota DPD RI.

-Jam5 sore kembali ke Hotel, istirahat sebentar.

-Jam 6.30 bersiap-siap untuk dinner di ruang asean (masih di hotel Sultan) dan berkenalan lebih dekat lagi dengan perwakilan anggota DPD RI, dengan ibu sesjen dan lainnya. After dinner, nyanyi-nyanyi..joget-joget.

-Jam 10 malam kembali ke kamar hotel. Istirahat.

With @Chintra usai memantau sidang Paripurna DPD RI 16 Feb 2012

Hari kedua, 17 Februari 2012

-Jam7.30 sarapan di peacock lagi, all you can eat. Menggunakan kaos berwarna pink official DPD RI untuk finalis @lombadpd.

-Jam 9 berkumpul di lobby dan bersiap untuk mengikuti diskui tentang parlemen Indonesia, di ruang rapat komite 1.

-Acara diskusi dengan ibu sesjen, mba Ira koesno dan mas Sidik sampai jam 11 siang. Istirahat dan shalat Jumat bagi yang melaksanakannya.

-Jam 1 siang berkumpul di lobby DPD, lunch dan pengumuman lomba DPD yang di hadiri oleh semua penghuni gedung. Juga anggota perlombaan lain dari Porseni.

-Jam 3 sore kembali ke ruang rapat untuk pembagian undangan dan amplop pengganti transport.

-Lupa jam berapa, kembali ke hotel istirahat sebentar.

-Jam 6 di telepon agar segera berkumpul di lobby hotel untuk melanjutkan acara dinner dengan semua panitia lomba di resto Segara, Ancol.

-Sampai Ancol makan malam, dan pengumuman live tweet. Berfoto-foto dan pembagian foto.

-21.30 kembali ke hotel dengan Jakarta yang masih macet.

-22.00 wib istirahat. Dengan perasaan yang campur aduk :D (kenyang, kecewa, seneng, bahagia, puas, sedih, dan semua yang di rasakan.) Lanjut nonton film di tivi sampai pagi.

Suasana lunch di lobby gedung DPR 17 Februari 2012

Hari ketiga, 18 Februari 2012

-Bangun pagi, packing bersiap-siap sarapan dan terakhir ketemu temen-temen finalis lain. Wah.. sedih sih ya..tapi tetep harus berpisah, walaupun Cuma bentar ketemuannya. Tapi berharga banget.

-Jam 10 saya check out dari Hotel Sultan, niatnya pengen naek kereta aja pulang ke Bogor, sayang duit euy kalau naek taxi lagi. Tapi kakiku sakiiiiiiitt :(

-Jam 11 sampe rumah, lanjut tidur, bangun-bangun jam 4 sore :D

1. Lobby Hotel, 2. Nasha tmn sekamar, 3. Monica; Juara 1 lomba

Selesai.

Terima kasih untuk semua Anggota DPD RI yang sudah menyelenggarakan lomba dan memberikan pelayanan yang baik kepada kami, 39 finalis lomba DPD RI (semoga pelayanan terbaiknya juga untuk seluruh masyarakat Indonesia). Kepada Panitia lomba, mas-masnya yang ganteng-ganteng, yang udah repot banget ngurusin peserta. Mention-mention, sms dan telepon-teleponnya. Semoga kita semua diberikan kemudahan rezeki, kesehatan, kerendahan dan kemurahan hati dari Tuhan, Allah SWT. Aaamiiin.

Dan juga buat semua teman-teman peserta. Yang menang maupun yang nggak menang, yang terpilih ataupun nggak terpilih. Kita semua adalah pemenang, hanya saja kita kurang beruntung..hehe. Alhamdulillah. We are family!

Semoga apa yang kita andai-andaikan untuk DPD RI dalam lomba DPD bisa menjadi rencana dan perbaikan yang lebih baik lagi kedepannya, untuk Negara kita tercinta INDONESIA.

suasana di ruang sidang Paripurna @gedung nusantara v

Nb : Postingan ini copy paste dari akun @blogdetik saya sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun