7. Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?
Tantangan-tantangan di lingkungan untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika adalah sudut pandang yang terkadang berbeda dari pihak-pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan. Hal itu, ada kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan, di mana seorang pemimpin harus mengedepankan musyawarah bersama dan secara terbuka untuk diperoleh satu keputusan bersama yang tidak merugikan pihak manapun serta tidak menimbulkan pro dan kontra. Disetiap keputusan yang diambil harus berpedoman 3 prinsip yaitu berfikir hasil akhir, peraturan yang mendasari, dan prinsip berfikir berbasis rasa peduli, sehingga dilema etika pun dapat diselesaikan dengan tepat dan efektif.
8. Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?
Muara dari pembelajaran adalah merdeka belajar, dalam artian murid bebas untuk mencapai kodrat alamnya,(mengembangkan potensinya_ tanpa da tekanan dari pihak manapun. Murid juga dapat mencapai kebahagiaan yang sesuai potensi yang dia miliki, maka keputusan yang kita ambil tidak boleh merampas kebebasan murid dan potensi yang dimiliki murid.
Pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil dengan pengajaran memerdekakan murid -murid kita adalah terciptanya kurikulum merdeka belajar. Murid-murid akan sukses dengan bidangnya masing-masing, bahagia karena sesuai dengan apa yang diinginkannya dan bertanggungjawab akan apa yang menjadi pilihannya. Kita harus menyadari bahwa semua pengambilan keputusan harus berpihak pada murid dan guru sebagai fasilitator, membantu mengembangkan bakat dan minat yang sudah ada.
9. Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?
Guru adalah pemimpin pembelajaran yang tugasnya adalah menuntun kodrat dasar dari muridnya. Keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin pembelajaran pasti akan membawa dampak, baik jangka panjang maupun pendek bagi murid. Hal yang sudah kita putuskan dan kita lakukan akan menjadi role model tentang apa dan bagaimana kelak murid-murid berpikir dan bertindak dan mengambil keputusan di masyarakat dikemudian hari.
Hal ini menegaskan bahwa pengambilan keputusan oleh seorang pendidik harus tepat, benar dan bijak melalui analisis dan pengujian yang mendalam atas benar salahnya. Pengujian dilakukan dengan menggunakan lima uji yaitu uji legal, uji regulasi, uji instuisi, uji publikasi dan uji panutan atau uji idola akan menjadikan pengambilan keputusan kita akurat dan teruji sehingga tidak menyesatkan murid-murid.
10. Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?
Dari pembelajaran pada modul ini jika saya kaitkan dengan modul sebelumnya maka kesimpulan akhir yang saya peroleh bahwa pengambilan keputusan merupakan suatu keterampilan yang wajib dimiliki oleh guru sebagai seorang pendidik juga harus berlandaskan pada filosofi Ki Hajar Dewantara yang dikaitkan sebagai pemimpin pembelajaran, dalam pengambilan keputusan tentunya berdasarkan budaya positif dan menggunakan alur BAGJA yang akan menjembatani pada lingkungan yang positif.
Hal ini dilakukan semata untuk menghantarkan murid menuju profil pelajar pancasila, yang dalam perjalanannya banyak benturan yang sifatnya dilema etika dan bujukan moral. Untuk itu diperlukan panduan sembilan langkah pengambilan dan pengujian keputusan, sehingga langkah yang diambil selalu berpihak kepada murid, adil, dan bertanggungjawab.